Daisypath Anniversary tickers

May 30, 2007

Are You a Lady?

Nemu sesuatu yang cukup seru di "Blogthings", iseng nyobain ah.. Ini hasilnya:

===
You Are 96% Lady

No doubt about it, you are a lady with impeccable etiquette
You know how to put others at ease, even if their manners aren't the greatest.

===

Karena hasilnya rada mencurigakan, kucoba-coba lagi.. Ternyata, kalau aku ga setuju dengan satupun pernyataan yang diajukan hasilnya 0%, kalau aku setuju dengan semua pernyataan yang diajukan hasilnya 100%. Anehh.. Sesederhana itu..

May 25, 2007

~ This Is My Now ~

Ini lagu kemenangan American Idol, cocok banget sama tema post sebelum ini yang judulnya "Memandang Ke Depan"

"This Is My Now"
by Jordin Sparks

There was a time I packed my dreams away.
Living in a shell, hiding from myself.

There was a time when I was so afraid.
I thought I’d reached the end,
But baby that was then
I am made of more than my yesterdays.

This is my now, and I am breathing in the moment.
Because I look around
I can’t believe the love I see.
My fears behind me, gone are the shadows and doubts
That was then, this is my now.

And I have the courage like never before, yeah.
I’ve settled for less now I’m ready for more,
Ready for more.

This is my now, and I am breathing in the moment.
As I look around I can’t believe the love I see.
My fears behind me, gone are the shadows and doubts.
That was then, this is my now
Ohhh I can’t believe the love I see.
My fears behind me, gone are the shadows and doubts.
That was then, this is my now.
This is my now.



Download mp3 "This is My Now" - Jordin Sparks

May 24, 2007

MEMANDANG KE DEPAN

Bacaan : Amsal 24:13-20

Saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, Jenderal Colin Powell mendapati sebagian pidato yang disampaikannya di PBB ditulis berdasarkan informasi yang salah. Selama perjalanan kariernya yang bertahan lama dan cemerlang, pidato tersebut menjadi noda yang mencoreng perjalanan kariernya. "Saya kecewa," ujarnya pada seorang pewawancara. "Saya menyesal kejadian itu bisa terjadi dan berharap seandainya mereka yang mengetahui informasi itu memberi tahu saya saat itu juga, tetapi saya tak dapat mengatakan apa pun lagi tentang ini."

Alih-alih terkurung dalam kungkungan masa lalu, Powell berkata bahwa ia memilih "fokus ke depan dan tak menengok ke belakang."

Kita memiliki masa lalu yang kita sesali sekarang. Mungkin berupa kesalahan tak disengaja, kegagalan moral, atau keputusan bodoh. Kita berharap, seandainya semua itu tak pernah terjadi. Namun, itu terus terngiang dalam pikiran kita dan sering membuat kita jatuh.

Penulis kitab Amsal berkata, "Tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu. Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan [pengharapan di masa yang akan datang], dan harapanmu tidak akan hilang" (Amsal 24:13,14).

Meski masa lalu menjadi bagian hidup kita, masa lalu tak harus menentukan masa depan kita. Dengan hikmat Allah dan ampunan yang ditawarkan-Nya (Mazmur 130:3,4; Kisah 13:38,39), kita dapat memusatkan pikiran pada masa depan dengan penuh harapan --DCM

Penyesalan sia-sia hari-hari yang dahulu
Lenyap sudah dalam anugerah pengampunan Allah;
Ketakutan penuh rasa bersalah pun berlalu,
Dan sebagai gantinya, sukacita merekah. --Ackley
LEBIH BAIK MELIHAT KE DEPAN DAN BERSIAP DIRI
DARIPADA MELIHAT KE BELAKANG DAN BERPUTUS ASA

SABDA.org

Pancasila??

Barusan baca sebuah buletin di FS, antara lain ada petikan ini:
...
6.Mnurut Lo, SEKOLAH paling perfect
adalah ?
yang ga ada pelajaran Pancasila ma Bhs
Indonesia nya...yg stuju angkat tangan.
...

Langsung inget, 2 hari lalu sempet ngobrol ringan di kelas *TC.
...
Faculty: "Kalian da brapa lama sih, menuntut ilmu di *TC?"
StudentA: "Hampir 1 tahun, Maam!"
Faculty: "Gimana, kesanmu? Seneng ga? Puas ga? Nyesel ga?"
StudentB: "Nyesel sih ngga, tp lumayan keteteran aja."
Faculty: "Knapa keteteran? Males belajar ya?"
StudentB: "Bukan, Maam! Kuliahnya berat!"
StudentA: "Iya, Maam! Bener! Kl temen2 di kampus lain tuh ya.. Semester awal diajarin MK dasar: Bhs Indonesia, Kewargagaraan, Matematika/ Kalkulas.. Lah di sini? Tiba2 udah aneh2 MK-nya."
...

Hmm.. emang susah jadi mahasiswa! ;)

May 23, 2007

PENS (II)

... Lanjutan PENS (I) ...

Kali ini coba bikin laporan yang rada berisi ah..
Sedikit melihat ke kanan dan kiri selama berada di kampus orang, saya melihat banyak perbedaan dibanding ST3. Tidak berniat mencari kelebihan dan kekurangan masing2, melainkan sekedar sharing hasil pengamatan. Maklum, saya di-godhog dan di-entaskan dari pengangguran di ST3. Bagi saya, kampus = ST3. Sempit banget ya??

(1) Fisik bangunan kampus PENS lebih 'berkilau' dibanding ST3. Maklumlah, ternyata kampus tersebut memang baru berdiri kurang-lebih 5 tahun. Kesan panas dan gersang tak terhindarkan, entah karena PENS memang berada di Surabaya yang terkenal dengan cuaca teriknya, atau karena saya menemukan (relatif) sedikit pepohonan dibanding yang biasa saya temui di kampus Dayeuh Kolot. :D

(2) Masuk di bangunan kampus, seorang rekan mengatakan, "Kayak SMU ya??" Hehe.. Memang, selain terdapat lapangan basket tepat di tengah gedung kuliah yang kotak melingkar, sepintas kami melihat meja dan kursi di kelas-kelas berbahan dasar kayu, tiap meja dihadapkan pada 2 kursi, persis seperti suasana kelas di SMU-SMU kebanyakan.

(3) Di PENS, khususnya di lab yang kami gunakan saat workshop, ruang dosen bersebelahan dengan lab dan ruang KaJur. Ukuran ruang dosen cukup nyaman untuk +/- 6 orang dosen dengan meja-meja disusun di tepi ruang sehingga tiap dosen dapat duduk di kursi masing-masing menghadap ke tengah ruangan. Di tengah, terdapat meja besar yang layak jadi tempat berkumpul dan diskusi. Sebuah pintu menghubungkan ruang dosen dengan lab, langsung menuju ke bagian depan lab. Dari obrolan kami dengan dosen-dosen setempat, susunan ruang seperti ini mendukung kegiatan belajar mengajar yang sebagian besar dilakukan melalui praktek di lab di bawah pimpinan dosen. Di ST3, ruang dosen cukup 'aman' dari kegiatan lab dan sebagian besar kegiatan lab dipimpin oleh asisten lab/ asisten praktikum yang merupakan perwakilan dari mahasiswa.

(4) Koneksi internet di ST3 jauhhh lebih nyaman dibanding di PENS. Untuk yang satu ini, no comment deh.. aku ga tau knapa.

(5) Keramahan dosen2 PENS patut diacungi jempol. Walau bergerak di bidang IT (di mana orang2 di dalamnya sering di-cap 'lebih jago ngomong ma mesin daripada ma orang lain') mereka luar biasa ramah dan welcome. Hampir tiap dosen yang kulihat di situ sempet ngajak ngobrol berbagai topik dengan hangat. Nengok kiri, ada yang tersenyum manis. Nengok kanan dengan tampang rada bengong, ada yang nanya, "Cari siapa, bu?"

(6) Selain ramah, dosen2 sana juga sangat rendah hati. Setengah mati mereka ngaku 'awam' tentang data mining pas pertama kali ketemu. Saat perkenalan oleh KaJur IT:
"Paling kiri depan, pak A. Beliau ini sedang mengembangkan riset data mining.. bla bla.."
"Sebelahnya, bu B yg tesisnya tentang data mining.. bla bla.."
"Di tengah depan, bu C bergabung dengan pak D di sebelahnya, sedang meneliti 'disaster management dengan clustering.. bla bla.."
... dan seterusnya sampai setiap orang selesai diperkenalkan lengkap dengan kedekatannya dengan data mining.

(7) Pengajaran di PENS diberikan sepenuhnya oleh dosen, dengan komposisi teori dan praktek yang setara. Dengan banyak praktek, mahasiswa diharapkan dapat langsung memahami materi yang diberikan oleh dosen. Tiap dosen punya cerita menarik tentang perkuliahan. Mulai dari mahasiswa yang terlalu betah di lab sampai satu jam setelah kuliah diakhiri, hingga praktek syuting di kelas 'Image Processing' (??ga yakin ma nama mata kuliahnya) yang bikin tiap dosen sempet jadi selebritis. Di ST3??

(8) Tiap kelas di PENS diisi oleh 30 mahasiswa. Saya langsung dapat membayangkan sebuah kelas kecil yang akrab, nyaman, dan intensif. Di ST3, satu kelas perkuliahan dapat diisi mahasiswa sejumlah hingga 2x lipatnya. Bahkan, seingat saya, di semester awal saya kuliah di ST3 saya pernah masuk ke kelas kuliah dengan +/- 90 mahasiswa. Hwahh..

(9) Untuk meningkatkan intensitas komunikasi dosen dengan mahasiswa, tiap dosen punya giliran 'ronda' online. Dengan cara ini, mahasiswa punya kesempatan selain tatap muka di kelas untuk berbagi masalah seputar perkuliahan dengan dosen pengajarnya. Di ST3, meski tidak menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan mahasiswa di luar jam kuliah, saya yakin dosen2 mau banyak meluangkan waktu kapanpun mahasiswa membutuhkan (tentunya pada jam kerja). Selain itu, asisten2 di lab juga siap membantu junior-junior yang perlu dukungan akademis maupun nonakademis.

(10) Nuansa 'J*p*ng' cukup kental terasa di lingkungan kampus. Sore pertama di PENS, kami berkesempatan mengunjungi sebuah lab yang berisi 33 perangkat komputer (30 untuk mahasiswa, 1 pengajar, dan 2 cadangan) dengan stiker bendera negara tersebut. Selain itu, cerita-cerita yang mereka lontarkan dalam beberapa topik selalu sedikit/banyak menyinggung negara itu. Seru sih.. terutama buat aku yang blm pernah menginjakkan kaki keluar dari negeri tercinta Nusantara ini, banyak cerita dan pengalaman seru yang bisa jadi tambahan pengetahuan buatku. Buat mereka, J*p*ng tuh udah biasa banget. Mereka sudah sangat mengenal, sering bekerjasama dan berkomunikasi dengan negara itu.

(11) Wahh.. panjang juga ya.. Pasti dah pada bosen. Ini terakhir deh. Yang seru, suasana kekeluargaan tetap terjaga di sela-sela suasana workshop yang semi-formal. Guyon dan tebak2an jadi pengobar keakraban bagi kami. Salah satu guyon ringan oleh2 dari PENS:
Pak A: "Siapa yang paling peduli ama TI di sini?"
Pak B: "Siapa tuh? Pak Kajur??"
Pak A: "Bukannn"
Pak B: "Trus, sopo no?"
Pak A: "Bu Wati dong.." *nama kusamarkan*
Pak B: "Kok bisa? Knapa?"
Pak A: "Kalo ga ada TI, namanya tinggal Bu Wa!"

<==The end==>

May 21, 2007

PENS (I)

Tiga hari ini (Senin-Rabu, 14-16 Mei 2007), aku mendapat kesempatan bergabung dengan Tim Data Mining (MAB, DDD, UFI, aku dan John) berkunjung ke Poltek ITS untuk acara Workshop 3 Hari tentang Data Mining. Acaranya sih semi formal, yang penting justru silaturahmi dan ngobrol2nya. Tapi sebagai pemula, teteup aja aku mati2an mempersiapkan diri untuk acara 3 hari ini.

Sekilas tentang perjalanan Bandung-Surabaya... Jam 7 pagi kami berangkat dari ST3, jam 12 malam kami baru bisa menyentuh kasur di kamar peristirahatan!! Ehm.. 17 jam di atas mobil tentu bukan perjalanan yang ringan.

Sepanjang perjalanan, kami beberapa kali berhenti dan beristirahat untuk berbagai keperluan: isi solar, sholat, makan, tanya arah (hehe..). Tentang perhentian terakhir (untuk tanya arah), walaupun kami berlima di perjalanan ini tapi ternyata tak seorang-pun tau pasti arah ke Surabaya, apalagi peta kota Surabaya. Alhasil, karena sekedar mengandalkan papan penunjuk arah sepanjang jalan saja tak cukup, beberapa kali kami mengandalkan informasi dari pihak lain (tukang becak, penduduk setempat sepanjang jalan, ..).

Sekitar jam 11 malam sebenarnya mobil kami sudah keluar dari tol dan masuk jalan kota Surabaya. Namun, apa hendak di kata.. kami semua buta tentang Surabaya! Sedikit hal lucu tentang menanyakan arah, berikut ini petikan pertanyaan yang diajukan driver kami tentang arah yang kami tuju pada beberapa perhentian:
(1) "Pak, kl mau ke Universitas 17 Agustus, ke arah mana ya?" --> correct
(2) "Bu, arah ke Universitas 17 Maret, mana ya?" --> whoops
(3) "Mas, mau ke Universitas 11 Agustus gimana?" --> ehm ehm
(4) "Pak, numpang tanya. Universitas 11 Maret dimana ya?" --> totally incorrect

Untung si bapak muda ini belum tau kalau tujuan akhir kami adalah Institut Teknologi Sepuluh November! Bisa tambah berantakan tuh.. Rada yakin juga, kl kami tanya, "Hari ini tanggal berapa, Pak?", dia bakal butuh 15 menit buat mikir. Hue hehehehe..

Anyway.. bak kata pepatah, "Banyak jalan menuju ke Roma".. kami juga berhasil membuktikan bahwa ada banyak jalan menuju ke Country Heritage. Tengah malam, kami berhasil juga menemukan apartemen rumah yang sudah disewakan pihak PENS bagi kami. Apartemen ini berbentuk rumah kecil tiga lantai yang dalamnya dibagi menjadi 6 lantai:
Lantai 1: Beranda depan, garasi di belakang, 1 kamar kecil (kayak pos satpam gitu), 1 kamar kecil beneran (toilet)
Lantai 2: Dapur, ruang makan dan ruang tamu
Lantai 3: Ruang tengah (tempat TV)
Lantai 4: Kamar utama (double bed, TV, kamar mandi di dalam, beranda ke depan)
Lantai 5: Kamar mandi luar dan 1 kamar tidur (1 single bed medium size)
Lantai 6: Kamar tidur (2 single bed)
Hwaa.. nyamannya.. Hebat ya, PENS, bisa nyambut tamu dengan fasilitas yang 'wah'. Ato aku aja yang kurang pengalaman??

===

Pagi hari pertama, kami disambut sengatan matahari Surabaya yang tak seramah sentuhan matahari di Bandung. Bangun pagi dalam keterpaksaan (males ninggalin kasur empuk di kamar ber-AC) Sekitar pukul 7.30 pagi, kami dijemput dan diajak sarapan bersama 2 dosen PENS (bu Helen dan Pak Setya) di warung makan Bu Kus (Jln. Baratajaya) yang cukup terkenal. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan 20 foto berpigura yang dipajang di dinding restoran mungil ini yang memamerkan tampang2 artis ibukota yang pernah makan di sana. Pak Nur yang kelelahan setelah perjuangan panjang mengantar kami Bandung-Surabaya, tinggal di penginapan dan mobil disetir pak Setya (dosen PENS).

Jam 9, kami tiba di PENS dan disambut langsung oleh KaJur IT di ruangannya. Beberapa waktu kemudian, workshop diawali dengan materi yang dibawakan oleh Pak MAB sampai kurang lebih jam 2 siang. Jam 2, workshop terpaksa diakhiri dan berencana dilanjutkan keesokan hari karena para peserta workshop, yakni dosen setempat, punya acara lain yang harus diikuti. Walau pengurangan sesi tersebut mungkin akan membuat pembagian jadwal workshop sedikit perlu perubahan, kami tak punya pilihan lain.

Walau workshop berakhir pukul 2, kami terjebak obrolan tak bertema dengan sebagian dosen setempat sampai kira2 pukul 17.00 dan baru tiba kembali di Country Heritage (CH) kira2 pas maghrib. Gara2nya, pak DDD yg pegang stir punya ide muter2 ITS dulu sebelum kembali ke penginapan. Sampai di CH, setelah mandi dan beristirahat sebentar, kami keluar lagi untuk makan malam. Kali ini, formasi lengkap dengan pak Nur. Di tengah jalan, lagi2 p DDD dapet ide:
"Makan malam di Sidoarjo, yuk.. "
Weks.. Hebatnya, semua orang setuju! Setelah mobil masuk Sidoarjo, p DDD bilang,
"OK. Da sampe Sidoarjo. Makan di mana ya?? Pelan pak.. cari rumah makan.."
Gubrakkk.

Selesai makan di sebuah restoran mungil yang cukup romantis (kl ga salah, namanya Rumah Coklat..), lagi2 p DDD punya ide, ngajak kami liat lumpur Lapindo. Sesampai di sana, ternyata jalan menuju ke lumpur ditutup karena ada aksi massa. Yahhh.. terpaksa malam itu kami langsung kembali ke CH.

===

Pagi ke dua, kami sarapan 'berat' bersama Bu Helen, Pak Setya, dan Pak IWan KaJur IT-PENS. Menu yg disajikan tergolong luar biasa untuk sarapan: gurame 2 macam, ayam goreng 2 porsi besar dan sayur2an. Pukul 9.00, kami sudah kembali di ruang lab dan melanjutkan workhop sampai kira-kira pukul 16.00 sore.

Materi hari ini lebih beragam, lengkap dengan praktek WEKA dan Clementine 9.0. Aku baru menyadari beratnya workshop ini saat berada di depan. Bapak-bapak dan ibu-ibu peserta workshop ni kalo ngasih pertanyaan, bukan level pertanyaan mahasiswa. Strategi pertahanan mutlak diperlukan di sana. Hehe.

Malamnya, kami diantar Pak Setya dan seorang dosen PENS lagi, makan malam di sebuah rumah makan padang. Istirahat malam itu nyenyak banget dengan perut penuh.

<== to be continued ==>

Ramalan Zodiak..

Beberapa waktu lalu sempat posting ramalan kesetiaan berdasarkan zodiak . Maksud hati nyindir 1 pisces, apa daya tumbuh protes dari 1000 pisces. hwehehehehe.. Ternyata solidaritas sesama pisces patut diacungi 2 jempol!!

Yth. tuan2 pisces, tiada niat hamba nyindir maupun melecehkan. maaf ya..

Menurutku, ramalan berdasarkan zodiak ato apapun cuma sekedar salah satu bentuk usaha manusia untuk menjelaskan berbagai fenomena di alam, kok. Dengan sekian besar sampel kejadian dan peristiwa di sekitarnya, manusia mengumpulkannya jadi data, merangkum dan menyusunnya, lantas berusaha menarik informasi yang (mungkin) bisa jadi formula deskriptif maupun prediktif. Deskriptif, yakni saat manusia berusaha menjelaskan kecenderungan tingkah laku manusia-manusia berdasarkan beberapa parameter kemudian menemukan model klasifikasi berdasarkan zodiak (misalnya). Dari model deskriptif itu, manusia berupaya memprediksi perilaku manusia lain dengan aturan/ pola yang diuraikan dalam ramalan zodiak itu --> prediktif.

Yang menarik, model klasifikasi yang terbentuk jadi KURANG AKURAT karena terjadi attribute selection (baca: pemilihan atribut/ parameter) yang cenderung asal-asalan. Contoh data:

Nama : Secsip
Zodiak : Pisces
Level setia : 12 (1=setia, 2=sedikit kurang setia, ..., 11: hampir jd tkg selingkuh, 12: tukang selingkuh)

Dari sekumpulan data semacam ini, ternyata 10 pria pisces selingkuh, 12 wanita pisces selingkuh, 2 pria taurus setia, 20 wanita taurus setia. Hanya dengan atribut zodiak, manusia lantas menyimpulkan bahwa manusia berzodiak taurus setia, pisces tukang selingkuh. Atribut-atribut lain dikebiri (baca: diabaikan) dan hanya memperhatikan 1 atribut. Kalau mau lebih akurat, data harusnya dilengkapi. Misalnya, untuk tiap kejadian, data yang dicatat berupa (misal):

Nama : Secsip
J. kelamin : Pria
Zodiak : pisces
Usia : 20 tahun
Status : menikah
Jumlah anak : 7 (tujuh)
Pend. terakhir : SD
...
Level setia : 12 (1=setia, 2=sedikit kurang setia, ..., 11: hampir jd tkg selingkuh, 12: tukang selingkuh)

Nahh.. semakin banyak atribut yang dicatat, model yang dapat dibangun dari data itu bisa makin akurat kan?? Contoh rule (baca: ramalan) yang dihasilkan:
"Seorang berzodiak pisces berusia 18-22 tahun tapi sudah menikah dengan lebih dari 5 anak --> tukang selingkuh"

Wehh.. kok mirip2 data mining sih? Ada yg mau bikin sistem deteksi peselingkuh?? Wue hehehehe. Udah ah, dah makin ngelantur ni..

May 19, 2007

Ironi, Korban, dan Harapan

Boleh jadi ini berita basi, tapi untuk wacana dan pengetahuan kita, berita ini tidak akan pernah berhenti mengingatkan.
NB: post ini panjang banget, sediakan waktu dan posisi yang nyaman untuk membacanya.

Newsmaster
Thu, 21 Jul 2005 21:30:04 -0700
Oleh: Garuda Sugardo

Ironi

Tanggal 26 Mei 2005 lalu PT Telekomunikasi Selular, atau lebih dikenal dengan sebutan Telkomsel, merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh. Pada tanggal itulah sepuluh tahun lalu diumumkan pembentukan PT Telkomsel sebagai anak perusahaan patungan antara PT Telkom dan PT Indosat, yang masing-masing memiliki saham sebesar 51% dan 49%.

Tentu tidak banyak orang tahu bahwa nama Telkomsel awalnya adalah brand name dari produk dan layanan telepon seluler percontohan dari PT Telkom di Pulau Batam dan Bintan, yang dimulai sekitar awal Juli 1993.

Pada medio tahun 1993 pula PT Satelindo yang bergerak di bidang penyelenggaraan telekomunikasi satelit domestik dan telepon seluler GSM lahir di Jakarta . Mengambil patokan kedua peristiwa tersebut, tidak salah kiranya bila kini kita mengatakan bahwa pertengahan tahun 2005 ini adalah 12 tahun kehadiran telepon seluler GSM di Indonesia.

Proyek percontohan sistem telepon seluler GSM dari Telkom yang dimulai pertengahan 1993 pada mulanya adalah dimaksudkan untuk ”mempertahankan kedaulatan” udara Indonesia dari ”intervensi” sinyal telepon seluler jenis analog milik Singapore Telecom (SingTel).

Ironisnya, saat ini SingTel menguasai 35% saham Telkomsel dan berjaya menduduki dua posisi direktur strategis di antara lima anggota direksi Telkomsel.

Keikutsertaan Indosat dalam pembentukan Telkomsel di kemudiannya adalah dimaksudkan untuk mendongkrak harga Indosat yang saat itu dalam persiapan go public sebagian
sahamnya secara dual listed di bursa saham Indonesia (Jakarta dan Surabaya) dan Amerika Serikat (New York).

Dalam rangka penyelesaian proses kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat di beberapa anak perusahaan sekaligus penerapan kompetisi duo-poli pada tahun 2001, Telkom memperoleh kontrol atas Telkomsel, sedangkan Indosat mendapatkan Satelindo. Ironi, kedua perusahaan yang namanya mengandung suku kata ”sat”, kependekan dari ”satelit”, justru fokus di bisnis penyelenggaraan seluler GSM.

Ironi lain—yang di kemudian hari menjadi hikmah—adalah kelahiran PT Satelindo pada tahun 1993 yang mayoritas sahamnya saat itu dimiliki keluarga Cendana. Kekuasaan di sekitar Satelindo kala itu amat ”menabukan” kehadiran jaringan seluler Telkomsel di area Jakarta sebagai kompetitornya.
Kenyataan inilah yang kemudian membawa Telkomsel melakukan ”pengembaraan” , yaitu membangun infrastrukturnya mulai dari luar Pulau Jawa, masuk satu-dua kota di Jawa sebentar dan keluar lagi berputar di luar Jawa.

Pembangunan ala gerilya yang menggunakan strategi ”desa kepung kota ” inilah yang kira-kira menyemangati pembangunan coverage Telkomsel. Telkomsel sukses menggelar coverage nasional 27 provinsi dari Sabang sampai Merauke pada pengujung tahun 1996, dan pada dasawarsa usianya, Telkomsel telah mencakup seluruh wilayah kabupaten.
Adapun Satelindo sejak akhir 2002 telah menutup riwayatnya berkaitan dengan proses peleburan vertikal bersama seluler Indosat M3 ke dalam induknya, PT Indosat, yang sekitar 42% sahamnya dibeli oleh STT Singapura.

Operator GSM ketiga yang hadir di tengah masyarakat adalah PT Excelcomindo Pratama dengan merek dagang XL pada Oktober 1996.
Kehadiran XL kemudian disusul pada awal 2002 oleh operator penyelenggara telepon seluler GSM kecil-kecilan dengan lisensi operasi di Jawa Timur, yaitu Natrindo milik Lippo Telecom yang bernaung di bawah bendera Grup Lippo.

Korban pun berjatuhan

XL saat ini 27,3% sahamnya telah dimiliki oleh Telecom Malaysia (TM), sedangkan Lippo Telecom 51% kepemilikannya telah pula berpindah ke operator Maxis Malaysia. Bila kelak dalam waktu dekat saham TM di XL bertambah menjadi 80 persen, lengkaplah ironi penyelenggaraan bisnis empat operator telepon seluler GSM di Indonesia, yaitu total 208% sahamnya dikuasai oleh jiran Singapura dan Malaysia .

Kehadiran seluler GSM di tengah masyarakat dengan cakupan operasi yang relatif merata dan ditunjang dengan open distribution channel (ODC) ternyata telah memangsa beberapa korban. Pola distribusi ODC hasil rancangan Telkomsel inilah yang merupakan momentum reformasi, berupa pemisahan nomor telepon yang disimpan dalam kartu SIM sebagai produk operator dengan pasar terminal ponsel sebagai barang komoditas bebas.

Korban pertamanya adalah empat operator seluler berteknologi analog NMT dan AMPS yang sejak awal 1990-an bisnisnya berorientasi pada penjualan terminal ponsel ketimbang
hubungan telepon. Upaya Satelindo mempertahankan sistem lock-up, yaitu membundel kartu SIM dengan ponsel, pun tidak berlangsung lama karena sekitar September 1996 Telkomsel berhasil menembus ”blokade” Jakarta dan menerapkan pasar bebas ODC yang disusul kemudian dengan peluncuran ”produk sakti” berupa prabayar pertama di Asia , yaitu kartu simPATI, seperti yang kita kenal sekarang ini.

Kehancuran bisnis seluler analog NMT dan AMPS pada tahun 1996 dengan investasi ratusan BTS-nya sebenarnya terlalu dini. Hal ini bukanlah disebabkan life time perangkatnya, tetapi lebih dikarenakan pola pemasaran dari para operatornya yang
kaku dan monopolistik, ditambah kelakuan para investornya yang amat pelit dalam membangun coverage.

Kehadiran GSM dua belas tahun silam pada awalnya sangat diharapkan dapat membangun kerja sama saling sinergi berupa pemanfaatan fasilitas kantor- kantor pos yang tersebar luas di seantero negeri, baik untuk jaringan distribusi pemasaran maupun penempatan perangkat BTS. Malang tak dapat ditolak dan untung tak sampai diraih, kelambatan birokrasi dijajaran perusahaan BUMN itu dalam mengantisipasi booming seluler mengakibatkan rancangan saling menguntungkan tersebut tidak pernah mulus terlaksana sampai sekarang.

Mimpi buruk yang menjadi kenyataan akhirnya singgah juga di PT Pos Indonesia. Korban yang cukup mengenaskan akibat kehadiran telepon seluler GSM terjadi di sektor pelayanan surat-menyurat dan telegram. Kemudahan berkirim pesan singkat SMS melalui ponsel GSM secara mutlak meruntuhkan tingginya gunung kartu pos yang dulu sering kita saksikan pada berbagai acara undian di layar televisi.

Korban lain akibat kehadiran telepon seluler GSM adalah bisnis RPUU (radio panggil untuk umum) atau lebih dikenal dengan sebutan pager, yang tanpa ampun 'nyungsep' dilibas habis. Tamatnya bisnis dan pelayanan pager di beberapa kota besar Indonesia amatlah tidak dinyana sebelumnya mengingat tahun 1996-an adalah era keemasan bisnis pager sebagai alat penerima berita dan merupakan life style, dengan tersedianya pesawat-pesawat pager warna-warni berbagai merek beserta aksesorinya di toko-toko elektronika. Bayangkan, berapa banyak investasi yang sia-sia dan berapa banyak pula jumlah operator penyambungan pager saat itu yang harus kehilangan lapangan kerja.

Korban terakhir telepon GSM yang belum sampai mati tetapi sudah dalam keadaan ngos-ngosan adalah pelayanan telepon umum, baik yang menggunakan koin maupun kartu. Antrean panjang orang yang akan menggunakan telepon umum di terminal-terminal bus, stasiun-stasiun kereta api, dan bandara-bandara, yang sepuluh tahun lalu merupakan pandangan sehari-hari, saat ini tidak kita saksikan lagi. PT Telkom pun sepertinya 'cuek aje' pada kondisi fasilitas telepon umum yang terkadang dalam kondisi kumuh, rusak, dan gelap.

Telepon genggam saat ini sudah definitif menjadi kebutuhan masyarakat luas di semua daerah yang terjangkau sinyal seluler, bukan lagi sekadar fashion, gaya hidup, apalagi simbol status.
Jumlah penggunanya pun membengkak luar biasa, dalam kurun hanya 12 tahun telah mencapai sekitar 35 juta (53% di antaranya adalah pengguna Telkomsel). Bandingkan dengan jumlah pelanggan Telkom yang merupakan induk perusahaan Telkomsel, selama 60 tahun Indonesia merdeka perusahaan monopoli ini hanya mampu membangun customer base sekitar 9,5 juta.

Penghentian pembangunan telepon kabel, dan menggantinya dengan penggelaran fixed wireless access (FWA), di masa depan sudah diperkirakan akan melahirkan pelbagai fenomena baru.
Para pemain FWA, baik Esia, Flexi, maupun StarOne, pada umumnya hanya melihat dari sisi investasi capex pembangunan yang murah dan obral-obral nomor, padahal di luarnya terdapat masalah kebutuhan perkantoran, fixed-mobile convergency, lisensi 3G, data pelanggan, sekuriti, mahalnya harga terminal, dan lain-lain.

Harapan masa depan

Multiplier effect dalam kehidupan masyarakat dari kehadiran GSM adalah tumbuhnya industri telepon seluler secara atraktif dan mengesankan di seluruh Indonesia . Di semua kota kita bisa mendapatkan bursa hand phone GSM, baik yang menjual ”hape” baru maupun ”second”, kios-kios paket perdana serta ragam voucher isi ulang dari segala operator GSM yang mengudara.

Begitu pula di seantero kota bertebaran para ritel produk seluler, baik di dalam toko, warung, maupun gelaran. Seluler GSM ternyata tidak hanya padat teknologi dan padat modal, tetapi industri ini di Indonesia telah berubah menjadi sebuah belantika yang amat padat karya. Bila asosiasi wartel pernah mengklaim melibatkan satu juta manusia pekerja, boleh jadi industri seluler Indonesia menutup lowongan kerja sebanyak satu setengah kalinya.

Dalam perspektif lain, para supplier ponsel pun melihat Indonesia sebagai pasar yang luar biasa daya serapnya.
Hal ini tentu tidak lepas dari keinginan pamer dan budaya ”biar bokek asal gaya ” sebagian masyarakat kita. Akibatnya, banyak produk ponsel kelas atas yang belum dijual di lain negara tetapi sudah launching di Indonesia.

Selama 12 tahun GSM di Indonesia, adakah pembelajaran yang diperoleh darinya?

Penyelenggaraan telekomunikasi adalah sebuah well regulated industry, artinya kita bisa mencontoh regulasi dari negara yang telah lebih maju dengan memodifikasi sesuai kondisi yang ada.

Pembangunan jaringan telepon seluler ataupun FWA lainnya, selain membutuhkan dana besar, secara teknis juga memerlukan spektrum frekuensi yang lebar.

Kelemahan regulasi telekomunikasi kita selama lima tahun belakangan ini telah nyata membuahkan banyak permasalahan dalam pengaturan dan penerbitan lisensi, tanpa mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi nasional.

Masih dalam konteks asas manfaat dalam penyelenggaraan jasa nirkabel, pernahkah terbayangkan oleh kita bahwa di setiap kota besar Indonesia akan terpancar dua belas sinyal dari BTS operator yang berbeda? Terdapat empat operator GSM, yaitu Telkomsel, Indosat, XL, dan Natrindo, ditambah delapan operator CDMA, yaitu Mobile-8, WIN, CAC, Mandara, Primasel, Flexi, StarOne, dan Esia.
Tidak satu negara pun di dunia yang membiarkan investasi nasionalnya terhambur untuk investasi tanah, gedung, menara, perangkat, dan transmisi bagi penggelaran sistem telekomunikasi seluler yang pada dasarnya serupa oleh 12 penyelenggara sekaligus.

Akibat dari pola bisnis yang hancur-hancuran, kini telah lahir pula tren baru dalam pemakaian nomor telepon yang tersimpan dalam kartu SIM GSM atau kartu RUIM CDMA jenis prabayar yang dijual murah; yaitu beli, pakai, dan buang.

Pemakaian dengan modus seperti ini disebut churn atau discontinue number, jumlahnya diperkirakan sekitar dari 50% dari nomor telepon yang dikeluarkan.

Dominasi GSM terhadap sistem seluler yang lain tidak dapat disangsikan lagi. Hampir seluruh peserta kuis SMS yang diundi di stasiun-stasiun televisi tercatat menggunakan sistem GSM. Di lain pihak, sampai saat ini belum ada upaya serius dan terpadu mengatasi dampak negatif dari maraknya pemakaian kartu GSM prabayar di Indonesia sehingga penipuan, ancaman, dan pelecehan melalui SMS tumbuh tanpa halangan.

Namun, sistem prabayar ternyata cocok dengan selera masyarakat kita.

Selusin tahun pengoperasian seluler GSM di Indonesia bolehlah dijadikan sebagai tonggak awal, babak baru dari industri telekomunikasi kita, guna menunjang mobilitas dan produktivitas masyarakat serta sekuriti nasional. Regulator dituntut lebih profesional dan selektif dalam pengeluaran lisensi penyelenggaraan serta izin penggunaan spektrum frekuensi.

Dalam keprihatinan yang mendalam mengingat tidak satu pun operator GSM di Indonesia yang sahamnya tidak dimiliki pihak asing, seharusnya para anak bangsa yang bekerja di
dalamnya tetap menjaga rasa memiliki citra budaya dan nasionalisme dalam berkarya.

Bisnis dan produk seluler adalah media yang ampuh dalam pemanfaatan sumber daya bangsa. Salah satunya, merek-merek dagang seperti kartu Halo, Mentari, simPATI, si
Jempol, Bebas, Flexi, dan yang lainnya menunjukkan bahwa bahasa Indonesia menyimpan banyak perbendaharaan kata.
Pada dekade kedua, bolehlah kita berharap agar tidak lagi ada produk-produk yang merek dagangnya seperti kehabisan akal dan bernuansa judi seperti hoki, as atau ceki, dan sebangsanya. Bukankah bahasa Indonesia kaya dengan keindahan khazanah dan makna?

Indonesia, aku cinta kau!

Garuda Sugardo
Mantan Direktur di Telkomsel, Indosat, dan Telkom

May 17, 2007

Modus Operandi Pembobolan Rekening Via ATM

Baru-baru ini aku dapet kesempatan ketemu dengan salah seorang petugas Consumer Loan dari Bank M**d**i. Ketemunya siy dalam rangka nganterin D'Im n Bapak liat-liat rumah.

Setelah ngobrol-ngobrol cukup panjang, tiba-tiba si ibu ini menceritakan pengetahuan beliau tentang modus pembobolan rekening via ATM.

Jadi buat siapa saja yang sering menggunakan ATM, perlu banget untuk mengetahui hal ini, buat berjaga-jaga dan lebih waspada.

Here we go...

Modus operandi yang baru adalah, Si Pelaku memasang penghalang lapisan magnetik kartu ATM supaya lapisan magnetik tidak bisa dibaca oleh mesin ATM.
Penghalang ini sengaja dipasang sedemikian rupa sehingga pada saat kartu ATM dimasukkan, maka lapisan magnetik dengan sendirinya akan tertutup.

Jadi pada saat kita bertransaksi, semuanya akan tampak normal. Mulai memasukkan kartu ATM, memasukkan pilihan Bahasa : English / Indonesia, memasukkan nomor PIN, memilih jenis transaksi (ada Penarikan Tunai, Transfer, Pembelian/Pembayaran, dan lain-lain).
Misalnya kita memilih Penarikan Tunai, maka selanjutnya kita akan diminta memilih nominal uang yang akan ditarik.

Nah disinilah letak 'ketidaknormalannya'. Setelah kita melakukan langkah-langkah penarikan, barulah lapisan magnetik kartu ATM ini dibaca datanya oleh mesin untuk bersama-sama dengan nomor PIN dikirim ke komputer pusat untuk dilakukan verifikasi. Tapi, berhubung lapisan ini tertutup oleh penghalang yang telah dipasang pelaku, maka yang terjadi adalah proses verifikasi ini akan terasa sangat lama, sehingga korban akan merasa bahwa transaksinya gagal dan kartunya 'tertelan'. Padahal kartu sama sekali tidak tertelan.

Yang terjadi kemudian adalah korban merasa panik dan mencari cara untuk mengeluarkan kartu ATM-nya dari mesin... Tapi siapa yang bisa menolong kalau bukan petugas dari bank sendiri? Biasanya pelaku melakukan rencana ini di hari minggu pada saat petugas bank sedang libur, jadi tidak ada yang dapat menolong.
Berhubung mesin tidak dapat diapa-apakan lagi, akhirnya korban akan pulang dan para pengantri juga akan mencari mesin ATM yang lain.

Nah, setelah kondisi sepi, barulah pelaku masuk ke dalam ruang ATM. Yang dilakukan pelaku adalah menarik lapisan penghalang yang tadi menutupi permukaan magnetik kartu supaya lapisan magnetik bisa dibaca oleh mesin. Lapisan penghalang ini sengaja tidak dimasukkan semuanya, tetapi ada sebagian kecil 'lidah' penghalang ini yang masih berada di luar lubang kartu, sehingga dengan mudah dapat ditarik keluar.

Apa yang terjadi kemudian?

Pelaku berhasil melanjutkan transaksi 'gagal' tadi dengan leluasa, bahkan memegang kendali penuh atas kartu ATM korban karena nomor PIN sudah terlanjur dimasukkan oleh korban.

Muncul pertanyaan: "Kan bisa saja korban melakukan blokir terhadap ATM-nya?"
Jawabannya adalah karena korban merasa kartunya tertelan, bukan hilang. Karena tertelan oleh mesin ATM dan tidak ada yang bisa mengeluarkan, jadi kartu dianggap aman oleh korban dan tidak perlu blokir.

Okey, sekarang gimana cara mencegah / mengatasinya??
1. Sebelum bertransaksi pastikan lubang untuk memasukkan kartu dalam keadaan 'bersih' dalam arti tidak ada sesuatu yang mencurigakan seperti selotip, pita atau benda-benda apapun yang terlihat menjuntai.
2. Jika merasa kartu ATM tertelan tetap lakukan blokir supaya uang Anda di bank tetap aman.

That's all guys! Semoga bermanfaat...

May 16, 2007

Peringkat Selingkuh Berdasarkan Zodiak

(http://ibnufarid.com/2004/12/16/peringkat-selingkuh-berdasarkan-zodiak)


Katanya ternyata kesetiaan seseorang bisa diurutkan peringkatnya berdasarkan zodiak. Menarik, hehehe… Coba lihat zodiak Anda ada di peringkat berapa.

T A U R U S

21 April – 20 Mei
Peringkat 1 : Kesetiaannya luar biasa dan paling dapat diandalkan
Bagi beberapa zodiac tertentu, Taurus kadangkala dianggap pribadi yang agak membosankan dalam hubungan interaksi karena cenderung berkutat dalam hitungan “berhemat-hemat” atau paling tidak dianggap keras kepala

C A N C E R

21 Juni – 22 Juli
Peringkat 2 : Ratu Rumahan yang setia, selalu ingin merawat pasangannya.
Sensitivitas tinggi membuatnya sangat berhati-hati untuk tidak dilukai dan melukai. Cancer terkesan menutup rapat diri yang membuat beberapa zodiac tertentu menjadi tidak sabar karena makan waktu untuk berinteraksi dengannya.

V I R G O

23 Agustus – 22 September
Peringkat 3 : Sangat hati-hati memilih pasangan.
Ketemu satu saja sudah bikin “capek”, jadi boro-boro mau “main-mata” lagi.. Kerap lumayan rewel dan kritis yang menunjukkan betapa besar perhatiannya pada seseorang. Bagi beberapa zodiac tertentu, Virgo adalah tipe yang kerewelan dan kritiknya kadang bisa bikin orang lain tersinggung.

C A P R I C O R N

23 Desember – 20 Januari
Peringkat 4 : Pemikiran akan rencana-rencananya sangat menyita waktunya..
Cenderung berkutat seputar pemikiran akan rencana-rencananya. Bagi beberapa zodiac tertentu, Capricorn terkesan membatasi diri dalam hubungan interaksi dengan lainnya. Selingkuh hanya intermezzo kala jenuh.

A Q U A R I U S

21 Januari – 19 Februari
Peringkat 5 : Tidak suka selingkuh, tapi menghindari komitmen yang membutuhkan keterlibatan emosional yang dalam.
Aquarius cenderung berpikir dan bertindak tegas. Bagi beberapa zodiac tertentu, ia terkesan sangat radikal. Bila ia sampai selingkuh, berarti itu caranya yang “radikal” untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan yang tidak mampu mengikuti pola pikirnya.

L I B R A

23 September – 22 Oktober
Peringkat 6 : Paling sukar menentukan pilihan dan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan diri sendiri.
Karena kerap berpikiran mendua mengenai segala sesuatu, bagi beberapa zodiac tertentu, Libra kadang terkesan penuh rahasia dan cenderung sulit dipahami.

G E M I N I

21 Mei – 20 Juni
Peringkat 7 : Harus dimanja agar tidak selingkuh.
Selalu ingin dimanja dan diperhatikan oleh pasangannya. Bagi beberapa zodiac tertentu, Gemini adalah tipe yang gampang berubah-ubah.

S A G I T A R I U S

23 November – 22 Desember
Peringkat 8 : Gampang tergoda untuk selingkuh.
Karakter dasar yang ekspansif maka ia gampang tergoda untuk hal-hal yang “baru”, begitu pula dalam hubungan. Bagi beberapa zodiac tertentu, Sagitarius adalah tipe cemerlang yang penuh vitalitas hidup.

A R I E S

21 Maret – 20 April
Peringkat 9 : Perlu dipantau agar gairah kehangatannya tidak berlebihan.
Antusiasme dalam diri membuat gairahnya selalu berkobar untuk ber-”petualang” dalam segala hal. Bagi beberapa zodiac tertentu, Aries adalah tipe yang hangat dalam hubungan interaksi.

L E O

23 Juli – 22 Agustus
Peringkat 10 : Kesetiaannya diliputi ego yang tinggi.
Egonya yang tinggi membuat kesetiaannya sangat berpamrih, yaitu rela mengalah dalam banyak hal untuknya. Bagi beberapa zodiac tertentu, Leo adalah tipe yang “menawan”.

S C O R P I O

23 Oktober – 22 November
Peringkat 11 : Tak akan membiarkan setiap godaan lewat begitu saja.
Godaan bisa berarti perhatian baginya dan jarang diabaikannya. Scorpio senang menjadi populer sebagai si pecinta ulung. Bagi beberapa zodiac tertentu, Scorpio adalah tipe pecinta yang ekspresif.

P I S C E S

20 Februari – 20 Maret
Peringkat 12 : Si Peselingkuh yang mengaku setia.
Demikian romantis dia, perselingkuhan adalah nuansa indah dalam hidupnya.

<>

May 14, 2007

~ J A N J I ~

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, "Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan."

Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu-satunya, namanya Sindu tampak ketakutan, air matanya banjir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice).

Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada "cooling effect".

Aku mengambil mangkok dan berkata, "Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak-teriak sama ayah." Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku.

Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata, "Boleh ayah. Akan saya makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta..." agak ragu-ragu sejenak, "Akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya?"

Aku menjawab, "Oh pasti sayang".

Sindu tanya sekali lagi, "Betul nih ayah?" "Yah pasti.." sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.

Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "Janji" kata istriku.

Aku sedikit khawatir dan berkata, "Sindu jangan minta komputer atau barang-barang lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang."

Sindu menjawab, "Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang-barang mahal kok."

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu.

Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.

Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap. Dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digunduli/dibotaki pada hari Minggu.

Istriku spontan berkata, "Permintaan gila, anak perempuan dibotaki, tidak mungkin!" Juga ibuku menggerutu, "Jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program-program TV itu sudah merusak kebudayaan kita."

Aku coba membujuk, "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak."

Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, "Tidak ada 'yah, tak ada keinginan lain," kata Sindu.

Aku coba memohon kepada Sindu, "Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami."

Sindu dengan menangis berkata, "Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya kenapa ayah sekarang mau menarik/menjilat ludah sendiri?

Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta/kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri."

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, "Janji kita harus ditepati."

Secara serentak istri dan ibuku berkata, "Apakah aku sudah gila?"

"Tidak," jawabku, "Kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri."

"Sindu permintaanmu akan kami penuhi."

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus. Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki keluar dari mobil sambil berteriak, "Sindu tolong tunggu saya."

Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki-laki itu botak. Aku berpikir mungkin "botak" model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata, "Anak anda, Sindu, benar-benar hebat. Anak laki-laki yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia."

Wanita itu berhenti sejenak, menangis tersedu-sedu, "Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek/dihina oleh teman-teman sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul-betul tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia."

Aku berdiri terpaku dan aku menangis. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang kasih.

"Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!" (Roma 12:15)

Thx for milis proecclessia

May 11, 2007

Samin "Masuk" Bioskop

Beberapa bulan lalu (terakhir kali pulang ke Semarang), aku sempet baca liputan tentang komunitas Samin di harian Suara Merdeka. Belum sempet posting tentang ini, hari ini 'nemu' berita yang ga kalah mengejutkan: "Komunitas Samin Bakal Tayang di Bioskop"! (http://www.antara.co.id/arc/2007/4/23/komunitas-samin-bakal-tayang-di-bioskop/)

Trus, nemu juga sebuah buku tentang komunitas ini yang diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yg berjudul: "Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Samin kabupaten Blora Jawa Tengah". (http://www.tembi.org/perpus/2004_12_perpus01.htm)

Samin adalah komunitas yang mendiami sejumlah kawasan di daerah antara Kabupaten Pati dan Blora, Jawa Tengah. Tapi sumber lain juga mengungkapkan bahwa komunitas ini juga tinggal menyebar sampai Bojonegoro. ga tau deh, mana yang bener! Ajaran yang mereka pegang dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari cenderung dianggap aneh oleh orang-orang awam. Orang Samin dianggap unik karena sejarah panjangnya. Istilah "wong samin" bila diucapkan ke seseorang, maknanya negatif. Konotasi yang muncul adalah: orang polos, jujur, dan nyentrik.

Sebagian pustaka menganggap ajaran saminisme muncul sebagai reaksi kesewenang-wenangan Belanda. Orang Samin membuat tatanan, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan tersendiri.

Sebutan lain untuk orang Samin ini adalah Wong Sikep(orang yang selalu waspada), atau Wong Kalang (orang yang memiliki ketidakrasionalan pikiran, keeksentrikan perilaku, dan ketidaknormalan bahasa). Tetapi, sesama orang Samin saling menyapa: Sedulur Tuwo.

Beberapa kebiasan Sedulur Tuwo ini yang sering dianggap aneh:
- Menganut agama Adam.
- Tidak menempuh pendidikan formal.
- Berdagang dilarang, karena ada unsur "ketidakjujuran". Kebutuhan terpenuhi dengan barter.
- Ga mau bayar pajak karena ga merasa berutang pd negara.
- Menolak pakai celana panjang.
- dll

Tapi beberapa sumber juga menyatakan bahwa tradisi ini mulai luntur dan tersentuh modernisasi. Walau mulai menggunakan peralatan berteknologi, misalnya sepeda motor, mereka tetap memegang teguh ajaran leluhur tentang kejujuran.

Komunitas Samin adalah kekayaan budaya, aset di antara ribuan ragam kultur masyarakat Indonesia, begitu kata seniman WS Rendra. Rendra mengaku kagum akan budaya dan cara hidup orang Samin, yang mencintai kerukunan, kejujuran, dan kebaikan.

Jadi penasaran deh, bakal seperti apa film yang diusungnya. Cerita biasa dengan latar budaya samin, atau kisah dokumenter masyarakat samin, atau .. ?

PISPOT

Mungkin ini posting yang ga penting tapi ga salah kan kalo berbagi buah pemikiran dan hasil obrolan ngawur yang yahh...mungkin aja masuk akal hehehe...

PISPOT!
Iya pispot, alat yang sungguh membantu pasien di rumah sakit yang kesulitan bangun dari tempat tidur ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Ternyata setelah diobrolin dengan teman2, pispot ini berasal dari 2 kata dalam bahasa inggris yakni:
"Pee" dan "spot"

Pee artinya *maaf* kencing atau buang air kecil.
Spot bisa diartikan sebagai target.

Berhubung lidah Indonesia, jadi maklum lah kalo ada pergeseran istilah jadi pispot... (^_^)v

~ Dimanakah Cita-Cita??? ~

Seminggu yang lalu aku dapet kesempatan untuk bergabung menjadi salah satu penjaga stand di acara Education and Training Expo 2007 di gedung Semanggi Expo Jakarta.

Semua peserta pameran menampilkan keindahan masing-masing dengan desain stand yang unik, warna-warni dan tentu saja menampilkan "keindahan" personelnya.

Semuanya menawarkan program pendidikan yang bagus, hebat dan menjanjikan. Banyak sekali iming2 yang mereka bawa :
"bebas biaya pendaftaran selama pameran"
"gratis biaya semester pertama untuk pendaftaran selama pameran"
"lulusannya langsung diterima bekerja di perusahaan bla bla bla..."
"menjadi sarjana x hanya dengan 3 tahun"
...dan lain sebagainya...

Setiap stand berusaha menarik pengunjung supaya mau mampir dan berharap mau untuk diprospek (isitilah keren dari 'ditawarin' hehehe).
Ada yang mengadakan kuis berhadiah, ada yang menampilkan hasil karya mahasiswanya, ada yang menampilkan kesenian mahasiswa, bahkan ada yang undang artis supaya stand-nya ramai dikunjungi, biar ga kalah niy...stand kami menyiarkan pertandingan tinju Oscar De La Hoya, dan beneran!! jalanan macet dan kami sempat ditegur oleh pihak penyelenggara. \(^o^)/

Tiba-tiba ada beberapa orang anak smu berseragam lengkap datang menghamipiriku dan langsung memborbardir dengan rentetan pertanyaan :
"Kak ini kampusnya di Bandung ya?"
"Kak jurusannya ada apa aja sih?"
"Jurusan yang paling bagus apa?"
"Biaya pendaftarannya berapa sih?"
"Biaya per semesternya berapa?"
"Nanti kalo udah lulus langsung kerja di T**kom ya?"
"Tes-nya susah ga sih?"
"Ada asramanya ga?"
"Pelajarannya susah-susah ga?"
"Alumninya udah pada kerja dimana aja?"
"Kalo mo masuk STT****om ujiannya apa aja?"
"Harus pinter ya Kak?"
"Ada sistem DO ga"
"Kalo dari IPS bisa masuk sini?"
"Buat aku, mending masuk jurusan apa ya?"
"Bagi souvenirnya donk!!" Eiits....yang terakhir ini bukan pertanyaan tapi nodong! (^_^)v

Mereka ini anak kelas 3 smu yang sedang menunggu nasib kelulusan UAN.

Yang dapat aku tangkap dari pertanyaan2 mereka dan raut muka yang terpancar, sebenarnya mereka masih bingung untuk menentukan pilihan.
Banyak sekali tekanan yang mereka pikul pada saat mereka harus menentukan pilihan, mulai tuntutan harus masuk Univ negeri, harus teknik, harus cepet dapet kerja, dsb...

Supaya aku bisa lebih fokus menjawab pertanyaan mereka, aku balik tanya "Emang hobimu apa?". Diberi pertanyaan ini, mereka agak bingung untuk menjawab dan akhirnya mereka menjawab dengan hobi2 yang klise "Nonton film, dengerin musik, baca komik" That's it!!
"Kamu emang minat di teknik ya??" tanyaku.
"Habis ortu pengen saya masuk teknik, Kak. Soalnya anak teknik itu cepet dapet kerja."
Weks!! Ga salah nih?? Aku tanya ke dia malah dijawab ttg ortunya.

Pertanyaan terakhirku "Cita-citamu apa?"
Mereka langsung diam dan bingung untuk menjawab... setelah sekian detik, mereka menjawab "Cepet dapet kerjaan!"
Sungguh suatu jawaban yang umum dan tidak spesifik menurutku.

Padahal dari kecil mereka sudah ditanya oleh orang tua dan saudara2, "Besok kalo udah gede mau jadi apa?"
Ternyata pertanyaan itu hanya berlaku buat anak kecil dan hanya sekedar pertanyaan basa basi supaya kita bisa berkomunikasi dan mendapatkan perhatian dari anak kecil. *Semoga aku salah...*

Aku pun sempat kehilangan orientasi pada saat aku masuk bangku SMP karena aku bener2 lupa dengan cita-citaku. Akhirnya aku menetapkan resolusi baru dengan cita-citaku pada saat aku masuk bangku smu.

Di film-film Hollywood kita sering melihat kisah anak-anak yang bener2 setia dengan cita2nya dan berjuang untuk mencapainya.
"I wanna be a jet pilot!"
"I wanna be a football player!"
"I wanna be a fireman!"
"I wanna be a F1 racer!"
dan lain sebagainya.
Mereka sungguh benar2 intens untuk mencapainya, dan terbukti di negara2 maju menghasilkan banyak sekali ahli dalam bidang apapun.

Ada apa dengan pendidikan kita ini? Mengapa mereka bisa sampai lupa akan cita-cita masa kecil mereka?

Jangan-jangan Anda juga lupa dengan cita-cita Anda dulu...

May 9, 2007

Air Putih..

Hari ini 'terpaksa' banyak2 minum air putih, gara2 tenggorokan gatal dan perih.
Suara ga normal: serak dan berat.
Sejak bangun pagi udah gini.. ga tau knapa! :(
Untung ga ada ngajar!

Hebatnya, yg pertama kali ngomentarin suaraku adalah.. MAHASISWA!
Dan itu pun udah jam 11 lewat beberapa menit.
Padahal dia cuma ngumpulin tugas, dan aku cuma jawab, "Oh.. iya, sini!"
Dia langsung berkerut dan bilang, "Loh, bu.. suaranya kenapa? Lagi sakit ya??"

May 8, 2007

Demi Spidey..

Kemarin siang, aku n M'Gun menyempatkan diri having fun seharian. Abis ngajar pagi, kami ngabur ke BIP. Hehehehe.. Rencana awal, sih, cuma mau memanfaatkan kupon diskon yang kudapat beberapa hari lalu di M***hari Dept. Store. Ternyata M'Gun dapet ide brilian di perjalanan: NOMAT!

Kami emang masih punya 'dendam' buat nonton Spiderman 3 yang mulai tayang serempak di Indonesia tgl 2 Mei tahun ini. Trus, beberapa hari lalu aku juga ngecek film bioskop via SMS ke 2121 dan.. gilaaa.. Ehm, ehm. Balesannya:
BIP (BIP)
1. SPIDERMAN 3
2. SPIDERMAN 3
3. SPIDERMAN 3
4. SPIDERMAN 3
5. NAGABONAR JADI 2
6. ANGKER BATU
7. **** NO SHOW

Weks!

So, siang itu setiba di BIP kami langsung ke area bioskop dan.. terbengong-bengong melihat luapan calon penonton yang menutup pintu masuk lobi bioskop. *Jadi inget suasana loket Stasiun Kereta Api menjelang Lebaran.*

Meski tampak tak masuk akal, kami memutuskan untuk tetap bergabung dengan antrian yang didominasi ABG-ABG Bandung. Salutku buat mereka, di tempat se-panas dan se-sesak itu.. teteup aja mereka dandan abiz! Make-up lengkap, rambut berhias warna-warni, baju tren model terkini, perhiasan di sana-sini, sepatu hak tinggi! Hebat deh, pokoknya!

Setelah berdesakan dalam antrian selama lebih dari setengah jam (sebenernya sih M'Gun yang ngantri.. aku di luar antrian sambil lihat2 suasana sekitar. hehe), akhirnya kami dapet 2 tempat duduk di teater 4 untuk pertunjukan pukul 20.30 malam itu. Lega deh..

Malemnya, kira2 pukul 8 kurang dikit kami berangkat dari kos. Udara dingin dan kondisi badan yang tidak bisa dibilang prima, tidak menghalangi niat kami. Tiba di bioskop rada telat. Saat berdesakan masuk ruang pertunjukan, rada nyesel juga gara2 layar bioskop sudah menayangkan bagian awal film itu. Tapi.. segala perjuangan itu ga sia2 kok. Filmnya bagus!!
===

Ga tau gimana awalnya, adegan pertama yang kami tonton menunjukkan Spiderman (Peter Parker) lagi 'bercengkerama' bareng Mary Jane di "sarang laba-laba". Tiba-tiba di latar belakang ditunjukkan, ada meteor jatuh dan mengandung makhluk ga jelas yang [belakangan diketahui] bersifat parasit. Saat mereka (Spidey n MJ) meninggalkan tempat itu, makhluk itu melekat di bagian belakang kendaraan mereka.

Di sekuel ini, Spidey berhadapan ama beberapa musuh: Harry anak Green Goblin, Erick fotografer "freelance" saingan kerjanya, Sand Man si Flint yang dulu membunuh paman Peter.

Tentang Mary Jane, Peter bersalah karena ga mau denger curhat sang cewek, malah memperberat beban MJ yang lagi sedih karena kegagalannya sebagai pemain teater. Kesibukan dan hawa jahat yang muncul dari makhluk angkasa luar yang merasukinya, membuat Peter ga punya waktu untuk memperhatikan MJ. Rencana Peter untuk melamar MJ gagal karena ke-tidakpeka-annya. *dasar cowok!*
===

Pagi tadi, ada ulasan juga tentang film ini di 'Selamat Pagi'. Si Panji seliweran di sebuah bioskop Jakarta, berusaha ngedapetin tiket Spidey 3 dengan cara-cara ga normal: ngerayu tukang tiket sampe mau nyogok 1jt buat 1 kursi, minta-minta ke calon penonton yg udah dapet tiket *ga bakalan dikasih kalee..* sampai akhirnya ngangkat standing poster Spidey 3 buat ngobatin kekecewaannya. Hue hehehehe.. ada2 aja!

Kata presenter aneh itu juga, Spidey 3 tuh ampe muncul lebih awal di Indonesia daripada AS, gara2 takut dibajak! Hwakakakakak. Sgitu tenarnya ya, Indonesia dalam hal bajak membajak? Mentang2 negara agraris neeh! *ga nyambung*

Ngomong2, temen se-ruang kerja-ku td pagi da bawa2 dvd bajakan Spidey 3 gt! Hehehehe.. biar seawal apapun edar, teteup ga lolos bajakan! Hihihihi..

May 3, 2007

May 1, 2007

Bapak Pindah!!!

Hehe.. rencana sih udah tau dari kemarin2. Bapak pindah tugas di Bandung, tepatnya di Pegadaian Jln. Pungkur. Akhirnya, kemarin bapak beneran dateng buat ngurusin kepindahan beliau ke Bandung.
Senin pagi beliau tiba di Bandung bareng M'Gun, naek Harina.

Jam 9 pagi, setelah mengajar di kelas pagi, aku jadi guide n nemenin Bapak ke kantor barunya, berkenalan dengan lingkungan dan rekan-rekan kerja baru (istilah Bapak: TUNJUK MUKA), ke bank, lalu 'menengok' calon rumah dinas di Cikudapateuh.

Hmm.. lingkungan calon rumah kami tuh.. enak banget sih! Selain terjamin keamanan dan kebutuhan pokok rumah (listrik, air), juga ada di lingkungan kantor Pegadaian Cikudapateuh. Banyak tetangga. Letaknya juga cukup strategis, yakni tepat di sebelah Jaya Plasa, jln. Ahmad Yani. Tapi.. cukup jauh dari ST3. Gimana neeh.. Naek motor ga lancar, naek angkot?? Blm tau, butuh berapa lama menempuh jarak sekian. Tapi, cukup optimis sih, bakalan seneng tinggal di sana. Udah mulai kebayang: pindahan, beli perabotan, nata barang2. Hehe..

Sementara rumah diperbaiki (cat ulang dll), Bapak mau tinggal di kontrakan M'Gun. Thank God, tadi malem udah tercapai kesepakatan dengan pemilik rumah kontrakan itu.

Jadi inget, beberapa tahun lalu aku pernah mengalami kejadian serupa ini. Waktu itu aku masih duduk di kelas 2 SMP. Bapak tiba2 pindah tugas ke Ketanggungan, Brebes. Karena pekerjaan, ibu belum bisa ikut pindah. Jadilah Bapak, aku dan 2 adekku tinggal di Brebes sementara ibu tetap di Semarang. Sayangnya, aku udah lupa gimana susahnya proses penyesuaian diri waktu itu.

Yang pasti, kali ini bakal lebih mudah. Kota tujuan sudah lebih kukenal, lingkungan tidak berubah untukku. Doain ya, moga lancar sampai mapan di rumah baru. Hayo.. ntar kalo aku udah tinggal di sana, mampir ya.. Hehe..