Daisypath Anniversary tickers

Oct 30, 2007

Quote of The Day

Apa yang ada di hadapan kita dan apa yang ada di belakang kita, hanyalah hal-hal kecil bila dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita.
Oliver Wendell Holmes

[Guntur]
Sama dengan pepatah ini : "Yang lalu biarlah berlalu" (hehehehe...)

Quantum Writing

Pagi ini baca buku 'Quantum Writing' n baru dapet setengahnya. Sebuah paragraf menarik perhatianku:
Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting.Sesudah terjadinya sebuah kemelut yang besar, orang-orang cenderung dihantui kerjadian itu. Dalam memikirkan trauma itu, dan bahkan dalam upaya untuk tidak memikirkannya, orang-orang akan menggunakan kapasitas pikirannya yang terbesar. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pelupa dan tidak bisa memusatkan perhatian mereka pada pekerjaan-pekerjaan baru yang besar. Menulis tentang trauma akan membantu dalam mengelola trauma, dan dengan demikian membebaskan pikiran untuk menangani tugas-tugas lainnya.

Woo.. bukan ajakan menulisnya yg bikin aku tergugah nulis ini. Yg lebih menarik justru.. Udah tau kan kl aku tuh pelupa? Amat sangat pelupa. Menurut versi m'Gun sih 'cuma' kurang konsentrasi. Hmm.. tampaknya aku perlu menggali diri nih. Jangan2 aku punya trauma yang membebani pikiranku. Jangan2 aku kurang konsentrasi selama ini karena beban dr masa lalu. Hmm.. apaan yah? Gimana cara tau n nyeleseinnya?

[Guntur]
Nah itu dia, coba ikuti petunjuk dari buku itu. Kalo tidak salah, si penulis menyarankan untuk coba menulis apapun baik tentang keadaan saat ini, masa lampau, bahkan sampai trauma atau keadaan paling mengerikan atau menyenangkan yang pernah dialami, dan jangan pedulikan kosa kata, tanda baca, irama, dll. Intinya adalah menulis.
Mungkin dari situ d'im bakal menemukan apa yang menjadi penyebab kurangnya konsentrasi. Semoga membantu (^_^)

Oct 25, 2007

CMS

Akhir-akhir ini saya sedang keranjingan belajar Content Management System itulah kepanjangan dari judul blog ini. Emang apaan tuh CMS?

CMS itu sebenarnya sebuah sistem yang digunakan dalam dunia web development. Dengan adanya sistem ini, kita tidak perlu susah-susah membuat aplikasi berbasis web yang bener-bener dari nol karena semuanya sudah disediakan oleh sistem ini mulai dari halaman login, pengaturan tampilan, updating content termasuk koneksi database-nya semua sudah ada dan kita tinggal instal trus pakai, done! Yang penting kita punya web server plus database. Bikin web server pun juga gampang, kalau pakai PHP tinggal install PHP Triad udah beres, disitu juga sudah termasuk database MySQL, semuanya gratis lagi!

CMS yang gratisan banyak apalagi yang berbasis PHP, berikut jenis-jenis CMS yang saya tahu sampai saat ini :
1. phpBB - ini CMS untuk bikin web forum
2. Joomla - ini CMS untuk bikin web biasa yang berisi news, dll
3. e107 - ini CMS untuk bikin web biasa dan sudah termasuk didalamnya ada forum, webchat, gallery, dll.
4. Limbo (Light Mambo) - belum nyobain
dan lain-lain, baru segini yang saya tahu.

Namanya juga produk sistem, jadi CMS ini masih standar alias sangat perlu di-customize lagi, masa iya tampilan web-nya sama ama orang lain yang pake CMS juga.
Nah kalo udah ngomongin customize ini perlu pengetahuan tentang web developing, yah paling basic HTML, lebih advance lagi Javascript trus PHP ato ASP tergantung CMS-nya berkiblat kemana PHP ato ASP.

Tapi hati-hati kalau menggunakan CMS ini, dari beberapa artikel dan pengalaman temen saya si tomfreakz katanya CMS itu rentan di keamanannya, kalo nggak di-customize alias masih default semua bisa-bisa kena serangan hacker, seperti forum di kantor saya juga pernah kena.

Mungkin kedepannya, orang awam bisa langsung membangun website tanpa harus belajar web developing... *mungkin*

Oct 14, 2007

# ketupat #


Makanan khas lebaran ini nggak gampang bikinnya. Untuk membuat kulitnya saja, saya harus belajar selama 1 jam, itupun belum lancar benar. Ketupat pertama berhasil selesai dalam waktu 30 menit itupun dengan bantuan sang master ketupat Om Eddy tetangga sebelah rumah. Ketupat kedua selesai dalam waktu 15 menit, 2 kali lebih cepat dari sebelumnya inipun masih dibantu sama Om Eddy tapi sedikit2. Ketupat ketiga inilah yang sukses besar, selesai dalam waktu 15 menit tanpa bantuan sang guru.
Ada pelajaran berharga selama saya membuat kulit ketupat ini, awalnya saya berpikir tidak mungkin bisa dua helai daun kelapa bisa dirangkai sedemikian rupa, tapi ternyata leluhur kita benar2 orang yang jenius dan berjiwa seni tinggi.
Pelajaran yang paling utama adalah filosofi dibalik pembuatan kulit ketupat ini, yaitu proses menyatukan dua helai daun kelapa sehingga menjadi sebuah kesatuan yang erat, kuat, solid, tak terpisahkan, bahkan bisa bermanfaat untuk menampung beras yang kemudian dimasak.

Dua helai daun kelapa melambangkan umat manusia dan lebaran merupakan sebuah momen yang sangat baik untuk kembali menyatukan persaudaraan, menjalin kembali tali silaturahmi dan silaturahim antar umat manusia. Untuk menjalinnya dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kekuatan hati untuk tidak menyerah, di dalamnya juga terdapat kerendahan hati, kebesaran hati untuk mau memaafkan kesalahan orang lain sehingga kesucian hati dapat terwujud.
Kulit ketupat melambangkan eratnya persaudaraan yang kemudian dapat diisi dengan beras atau dengan kata lain, eratnya persaudaraan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan kita. Oleh karena itulah, ketupat dijadikan makanan khas di setiap lebaran.

Makan ketupatpun ada tata caranya, yaitu langsung dipotong di bagian tengah dan daunnya tidak boleh diurai.
Pada saat memotong ketupat inilah dilambangkan proses perpisahan. Ya, setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan, ketupat dipotong namun masih ada helai daun yang masih tetap terjalin erat, artinya meskipun berpisah namun hati tetap saling terhubung dan akan terus saling merindukan. Ini akan memiliki makna yang berbeda jika membuka ketupat dengan cara mengurai daunnya.

Ternyata, makna dibalik ketupat memang sungguh indah... apalagi kalo udah dimakan pakai opor ayam dan sambel goreng ati ampela plus telur puyuh...ugh...nendang banget!! Nyam nyam!!

[IMA]
Tambahan:

Bungkus ketupat dibuat dari janur kuning yang dianyam sedemikian rupa hingga membentuk segi empat.
Janur kuning merupakan lambang dari penolak bala. Di Kraton Surakarta, ada sepotong kain panjang yang disebut Samir yang merupakan aksesoris wajib yang harus dikenakan. Samir kuning tersebut dipercaya sebagai penolak bala. Nah, janur kuning inilah kemudian yang dianggap sebagai Samir penolak bala.
Bentuk segi empat merupakan wujud dari prinsip “kiblat papat lima pancer”, yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Tuhan.
Kemudian beras yang menjadi isi dari ketupat menjadi lambang dari kemakmuran. Diharapkan setelah hari raya, kita akan selalu dilimpahi dengan kemakmuran.

Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Sehingga dengan ketupat kita diharapkan mengakui kesalahan kita dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.

Ada lagi tradisi unik yang kini sudah sangat jarang ditemukan. Selain simbol maaf, ada yang percaya kalo ketupat dapat menolak bala.
Caranya dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah. Biasanya ketupat digantung bersamaan dengan pisang. Ketupat ini digantungkan berhari-hari bahkan berbulan-bulan sampai kering hingga Lebaran tahun berikutnya.
Tapi tradisi menggantungkan ketupat yang kental nuansa mistisnya ini kini sudah sangat jarang ditemukan.
[/IMA]

m u d i k

Posting kali ini saya buat di Ungaran, tepatnya dusun Keji. Eit...bukan keji yang artinya kejam lho, cuman kebetulan saja nama dusun tempat saya tinggal ini memang demikian adanya, asal usul nama daerah ini akan saya posting terpisah.

Mudik ini memang sudah jadi kegiatan wajib di saat lebaran tiba. Memang siy, saya nggak ngerayain lebaran tapi saya juga ikut larut dalam euforia bersama saudara-saudara kita yang merayakan. Misalnya sama-sama kena kenaikan harga pokok kalo belanja, sama-sama harus ikut puasa (abisnya warung makan banyak yang tutup) tapi -syukurlah masi ada aja warung yang buka, sama-sama kena tuslah juga kalo mo mudik naik angkutan umum.
Biar ga kena tuslah, kami mudik menggunakan mobil pribadi...ehm...mobil pinjeman dari kantor Bapak yang bisa dipakai untuk pribadi (untungnya plat item, kalo plat merah kan dilarang tuh..). Meskipun tampilan mobilnya menunjukkan identitas perusahaan tempat Bapak bekerja, kami tetep PD, yang penting pulang, ga kepanasan, ga kehujanan.

Berangkat dari Bandung tepat pukul 13.30 dengan checkpoint pertama adalah kota Brebes dimana Ibu akan menanti disana karena pagi harinya Ibu sudah ke Brebes duluan dari Semarang, jadi sekalian mo pulang ke Semarang bareng-bareng. Cemas karena Ibu menunggu terlalu lama di Brebes, Bapak bener-bener kejar tayang nyetirnya, wus wus wuuuss.... perjalanan lancar sampai hampir keluar Cirebon tepatnya di Losari ternyata ada kemacetan yang panjang. Kira-kira setengah jam kami terjebak macet akhirnya lancar juga dan kami tidak tahu apa penyebab macetnya, asumsi awal penyempitan jalan, tapi kondisi jalan baik-baik saja deh...entahlah yang penting lancar.

Pukul 19.30 kami sampai di Brebes dan segera mencari meeting point yakni di halte bus. Dengan dandanan khas Ibu, kami dengan mudah menemukan beliau dan rombongan pun lengkap sudah. Tujuan berikutnya adalah tempat makan, karena memang sudah jam makan malam. Menu yang kami pilih adalah cap cay ayam dan ayam goreng kecap plus minuman hangat teh poci hmm...yummy!

Setelah perut terisi, perjalanan pun dilanjutkan dengan Ibu sebagai navigatornya.
O iya, perjalanan mudik kami ternyata berbarengan dengan rombongan mudik dari PDIP dengan nama "Pro Mega Pulang ke Desa!", menurut keterangan Ibu kira2 ada 100 bus yang membawa para Pro-Mega untuk pulang mudik. Tapi jangan disalah artikan kalo kami ini juga Pro-Mega lho, kebetulan aja bareng.

Tepat pukul 23.00 kami memasuki wilayah Semarang dan sampai di rumah d'ima kira-kira pukul 23.30 dan saya pun segera telepon taxi untuk mengantar saya melanjutkan perjalanan ke dusun keji ini.

Meskipun selama dalam perjalanan saya terserang flu, bersin-bersin dan keringat dingin, tapi syukurlah semuanya baik2 saja.

Welcome home... Have a nice mudik...

== IMA ==
Libur Lebaran kemarin sempet kepikiran: Kenapa sih, orang2 se-Indonesia (ato d negara laen juga? Ga tau deh..) pada ribut2 bareng, bela2in menerjang badai kendaraan - melawan jutaan orang lain - mendaki gunung - lewati lembah, bahkan dengan kendaraan dan bekal seadanya yang seringkali tampak dipaksakan.. demi menegakkan tonggak tradisi mudik Lebaran?

Padahal, para ahli dan pemikir teknologi tuh udah ga ada matinya berjuang menciptakan karya2 teknologi yang super duper canggih, yang -katanya- memperdekat jarak, mempersempit dunia, membuat yg jauh jadi deket.

Nyatanya.. tetep aja tiap lebaran -hampir- semua orang berebut tiket, ngantri panjang di tempat2 penukaran uang kecil, konvoi motor sepanjang jalur utama, menguras abis pundi2 BBM Pertamina, ..

Apakah ini berarti kemajuan teknologi yang super mutakhir 'kalah' dengan budaya yang berusia - entah berapa, yg pasti lebih tua - ??

Oct 9, 2007

Jas Hujan


Bandung sudah mulai sering mendung, angin deras plus hujan. Contohnya hari ini, baru jam 2 siang tapi udah gelap, akhirnya kehujanan juga.
Bagi para pengendara sepeda motor sudah harus menyiapkan senjata karena nampaknya musim hujan sudah tiba.
Senjata apa? Tentu saja Jas Hujan alias Raincoat!
Inilah senjata paling ampuh untuk melindungi diri dari terpaan hujan pada saat berkendara. Tapi sayangnya, kok nggak ada jas hujan yang pake ukuran, terutama jas hujan yang model setelan (ada atasan dan bawahan/celana).
Soalnya waktu tadi mo pake jas hujan, kok perasaan setelan jas hujan saya ini jadi mengkeret alias lebih kecil. Ada 2 kemungkinan, apakah memang jas hujannya yang mengecil atau badan saya yang tambah melar?
Tapi kayaknya pilihan ke dua yang paling mungkin. Nah itu dia, kalo misalnya ada jas hujan yang pakai ukuran, saya mau beli yang ukuran triple XL! Biar longgar gituh..

"The Heartwares of Research"

Pertama denger istilah itu, langsung bertanya2.. "apa pula ini?", "makanan apalagi sih?" Tp sudut kecil otakku langsung curiga, jangan2 cuma istilah baru yang membungkus teori lama. Biasa lah.. buanyakk dan sering banget istilah2 baru ditemukan dengan content yang itu2 juga. Biarpun pesimis, tetep juga minta bantuan gugel buat cari info lebih lanjut. Ternyata..

The heartware of research (selanjutnya kusebut HOR) adalah sebuah usul/ opini seorang peneliti [yg ngakunya masih] muda. Beliau mendefinisikan HOR sebagai perilaku dan mentalitas penelitian yang [dianggap] lebih penting dari kecerdasan, namun masih sering diabaikan.
Heartwares dari peneliti yg baik:
- Interest & Curiosity
- Honesty & Integrity
- Open but Critical Mindset
- Diligent & Discipline
- Intelligence vs Patience

Uraian lengkapnya bisa dibaca di www.comp.nus.edu.sg/~atung/talks/The%20Heartware%20of%20Research.pdf

:: Comfort Zone ::

Yup! Betul...Comfort Zone kalau di-Indonesia-kan berarti Zona Nyaman atau daerah yang membuat kita nyaman.
Sebenernya, bukan daerah atau lingkungan yang nyaman, tapi disini memiliki makna keadaan yang masih bisa kita tangani, kita kuasai, atau masih bisa kita selesaikan dengan keahlian yang kita miliki.

Dulu, tanpa kira sadari, kita juga dipaksa untuk keluar dari comfort zone kita. Misalnya: kita dipaksa untuk sekolah, belajar matematika, belajar fisika, olah raga, mengarang, dll. Akhirnya, sekarang kita bisa memiliki beberapa kemampuan yang berguna untuk kehidupan kita. Cukupkah kemampuan yang telah kita miliki sekarang?

Kita tidak boleh berpuas diri dengan kemampuan yang telah kita miliki saat ini. Kita harus terus mengembangkan diri dengan belajar. Mungkin Anda akan merasa malas setelah membaca atau mendengar kata 'belajar', boleh jadi karena belajar memang membutuhkan energi.
Tapi untuk bisa mengembangkan diri, kita harus berani keluar dari zona nyaman kita, kita harus mau mengeluarkan energi. Wong yang berkembang kita-kita juga, manfaat yang didapat ya buat kita-kita juga.

Sudah beranikah Anda keluar dari Comfort Zone Anda sekarang?

Oct 2, 2007

Main Game, Otak Wanita dan Pria Jadi Sama

Belum selesai baca buku soal perbedaan otak pria n wanita [euhhh.. lama bener sih baca buku ini! selain karena keterbatasan waktu dan semangat, jg krn beberapa ungkapan subjektif di dalemnya tidak kusetujui! -I'll tell u later 'bout diz book-], siang ini aku nemu kalimat ini di detik:

"Eksperimen kami menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita bisa meningkatkan skill spasial mereka dengan bermain video game. Bahkan, wanita bisa mencapai tingkatan skill spasial pria. Peningkatan ini bahkan tetap terjaga ketika kami menilai mereka lima bulan berikutnya," ungkap pemimpin penelitian, Jing Feng seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Selasa (2/10/2007).

Artikel lengkapnya, baca http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/10/tgl/02/time/104915/idnews/836728/idkanal/317.

Masa sih?? Kl bener iya, what kind of game? Kok iso?
Trus, yg lbh penting, adakah game yg bisa bikin pria lbh berperasaan, lbh bisa melihat emosi selain umpatan dan tangis? Penting tuh! Hehehehe..

Deep Little Discussion

Kemarin pagi sambil sarapan pagi n minum kopi, aku n d'im terlibat diskusi kecil yang cukup mengganggu pikiranku.
Waktu itu pada salah satu acara di televisi ada komentar tentang ajakan untuk melakukan dosa. Nah, tiba2 saja aku berpikir tentang peran setan (bukan hantu, genderuwo ato hantu2 jenis lain).
"Setan disini mendapatkan tugas untuk 'menggoda' manusia untuk berbuat jahat atau berbuat dosa", kata d'im.
Pertanyaanku "Apakah setan juga mengalami dosa seperti manusia?" terlepas dari tugas utama setan untuk menggoda manusia.
Kalau memang setan diberi tugas untuk menggoda manusia, berarti setiap ada manusia yang akhirnya berbuat dosa berarti setan itu mengalami sukses.
Jika jawaban pada pertanyaan pertama tadi adalah "IYA", maka pertanyaanku berikutnya (mungkin ini gak penting)
"Di akhir zaman nanti apakah setan juga mengalami penyiksaan di neraka?"

Well, silakan kalo ada yang bisa menjawab dan memberi pencerahan untuk kami...

*Pagi2 kok ngobrolin ginian siy? Hehehe...*