Daisypath Anniversary tickers

Feb 15, 2009

Thanks for being My Valentine


Kemarin pagi, pagi-pagi bener sebelum sempet ngapa2in, m'Gun punya ide ke bengkel buat service si motor item. Emang sih, beberapa hari ini dia kurang fit. Tiap diajak kuliah atau ngantor, rantainya mengeluarkan bunyi-bunyi yg tidak semestinya. Yah, kami emang berhutang perhatian padanya. Masa, dia yg selama ini selalu nurut dibawa ke manapun - tanpa pernah ngeluh sedikitpun - sedang sakit, tapi kami ga sempet bawa dia ke dokter?
Tapi kan.. kemarin tuh Valentine, masa mo seharian di bengkel sih? Udah gitu, pukul 11-13 juga m'Gun mau ngajar! Ampun deh..

Ya udah, setelah mandi dan bersiap, kira-kira jam 9 kami berangkat ke bengkel. Kali ini, m'Gun pengen nyobain bengkel resmi terdekat dari rumah aja, biar cepet. Bengkelnya kecil sih, tapi justru itu yg dicari, biar ga perlu ngantri berjam-jam. Dan.. walaupun cm mau ke bengkel, aku pake kaos pink yang selama ini maleess banget kupake *penting ga sih?*.

Singkat cerita, kami sampai di bengkel itu. Ruang tunggunya sempit dan dikuasai oleh seorang cowok ngerokok. Grrrhhh, males banget! Kutarik kursi sampai di depan bengkel, trus berencana duduk di situ selama nungguin si item 'digarap'.

Tengok kiri kanan, nemu tulisan menarik di seberang jalan. Sebuah salon sederhana menyebutkan lengkap produk-produk perawatan yang tersedia beserta harganya, mulai dari gunting rambut, creambath, setrika wajah, sampai body treatment. Yang menarik adalah tulisan di ujung kanan atas dalam elips:
"Diskon 50%
1-14 Februari 2009"
Hohohoho. Segera mataku baca lagi baris demi baris produk-produk perawatan tadi beserta *tentu saja* harganya, langsung hitung setengahnya. Satu kesimpulan di akhir scanning: MURAHHH!

Setelah m'Gun selesai 'melaporkan' kondisi si item dan menyerahkannya ke tangan ahli, dia ambil sebuah kursi lagi dan duduk di sebelahku. Dalam hitungan detik, m'Gun sudah berhasil 'kubujuk' untuk mengijinkanku nyobain body treatment di salon seberang. Itung2 nyicipin perawatan yang biasanya cuma kulirik karena harganya tidak bersahabat.

Tidak lama berselang, kami sudah berada di salon itu, tanya ini-itu, dan bikin janji buat body treatment jam 11 nanti. Rencananya sih pulang dulu setelah service, ngajak tante Ita buat nemenin nyalon juga. Silakan.. yang ngajar ya ngajar, yang nyalon ya nyalon. Hehe.

Ternyata.. malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. *apa seeh?*
Si motor item ternyata butuh treatment lebih lama dari yg kami rencanakan. Sampai jam 11, dia belum sehat juga. Ya udah.. aku nyeberang dan langsung mulai perawatan yang tadi sudah dipesan. M'Gun? Kayaknya masih nungguin si item bentar trus baru ngajar.

Singkatnya, aku 'dirawat' dalam urutan sbg berikut:
  1. Kaki direndam air hangat + garam. Tahap ini bikin relax karena si mbak meratakan air hangat sambil mijit2 dikit.
  2. Masuk steambox beraroma lavender selama 15 menit. Hmm.. 15 menit yg serasa 1 jam. Uap panas di dalam box bikin badan serasa di-peras. Kalaupun dilanjutin 1 menit lagi, rasanya udah ga ada keringat yg keluar lagi. Trus, minum air putih.
  3. Badan dibersihin, trus dilulur, aroma bengkoang. Double-sided. *tentunya..* Wah, di sini terjadi pertarungan antara laper, geli, nyaman, sakit, dan ngantuk.
  4. Badan dipijit pake minyak zaitun. Double-sided juga. Perlawanan sudah mulai melemah karena badan sudah makin terasa nyaman. Lalu dibersihkan.
  5. Masker seluruh badan, aroma bengkoang. Tahap ini sempet bikin menggigil karena masker dingin yang dioleskan di seluruh badan. Tapi lama-lama jadi terbiasa juga. Lalu, dibersihkan.
    *Di akhir tahap ini, m'Gun udah tiba di salon juga trus langsung refleksi kaki.*
  6. Mandi berendam di whirl pool mini.Wah, tahap ini adalah tahap terakhir dan paling nyaman. Hehe. Karena ditinggal sendirian di kamar mandi, dalam bak air panas + busa sabun + gelembung2 yang mijit badan, aku sempet tertidur bentar lho.. Terbangun gara2 busa2 menyerang pipi.
    Perawatan ini kuakhiri dengan mandi singkat.
Setelah selesai, nyusul m'Gun dan nungguin sebentar sampai refleksi selesai. Hmm.. ternyata m'Gun juga puas dengan refleksinya. Pulang ke rumah dengan badan seger, kami sempet bikin iri tante Ita dengan cerita body treatment pertamaku.

Hmm.. Thanks for being my Valentine ya mas..

**Pesan moral dari hari Valentine tahun ini:
  1. Walaupun tampak 'nggak banget' dan sepertinya bakal boring, tersenyum dan lakukan hari ini dengan gembira. By doing that, we can create our own happy ending.
  2. Body treatment, walaupun sederhana, sangat ampuh membuat badan kembali relax.
**Thanks to: [LPK Karya Jelita, Terusan Buah Batu] atas body treatment-nya. *Oiya, masa diskon diperpanjang sampai akhir Februari ini lho..*

**Gambar diambil dari allindiaflorist.

Feb 12, 2009

Metode Pengambilan Keputusan Sederhana Klasik


Pagi ini kuliah SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dan dapet tugas untuk mencari contoh tahap-tahap pengambilan keputusan. Googling, dan nemu posting tentang metode-metode pengambilan keputusan sederhana klasik.

Berikut copy-paste dari sumber aslinya:

Pada Artikel ini akan dibahas cara metode pengambilan keputusan dengan peluang untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu persoalan baik yang digunakan untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga maupun yang digunakan akibat masalah yang hendak diselesaikan tidak menemukan kata sepakat alias jalan buntu. Dengan begitu cara tradisional yang sederhana dan simple ini dapat membantu penggunanya untuk menemukan jalan keluar secara cepat, efektif dan efisien dengn tingkat keberhasilan yang tinggi.

Cara-cara ini bisa dibilang cara internasional atau nasional karena banyak dipakai di banyak negara atau daerah dan juga sering muncul di layar televisi. Berikut ini adalah beberapa tehnik memecahkan masalah dengan sistem peluang :

1. Suit Lokal
Suit lokal adalah suatu teknik penyelesaian masalah antara dua belah pihak dengan cara mengadu tebakan jari di mana seseorang atau salah satu pihak dapat menang, kalah maupun seri. Suit dilakukan secara serentak baik dengan aba-aba maupun langsung tanpa ada aba-aba. Suit ini dilakukan dengan cepat dan berbarengan atau serentak dalam menurunkan tangan dan mengeluarkan tebakan jari.
Dalam swit lokal, jari yang dipakai adalah jari jempol, jari telunjuk dan jari kelingking. Jari jempol diartikan sebagai gajah, jari telunjuk sebagai orang atau manusia, sedangkan jari kelingking diibaratkan sebagai semut.
Sistem menang kalahnya adalah gajah menang melawan orang, orang menang melawan semut dan semut menang melawan gajah. Dua tebakan suit yang sama menghasilkan seri atau draw / even.

2. Suit Jepang dan Amerika / Internasional
Secara umum tehnik permainan suit lokal dengan internasional tidak jauh berbeda cara pelaksanaannya. Yang berbeda hanyalah pada jari tebakan yang diganti dengan bentuk-bentuk jemari yang disesuaikan serta dibentuk menyerupai ibaratnya.
Di sistem ini jari diganti dengan bentuk jari-jari yang menyerupai kertas, batu dan gunting. Kertas menang melawan batu, batu menang melawan gunting dan gunting menang melawan kertas. Dua tebakan yang sama dianggap seri.

3. Metode Gambreng
Gambreng adalah metode penyelesaian masalah untuk menentukan satu atau beberapa pihak dari tiga atau lebih pihak yang hendak dicari pemenang atau yang kalah tergantung kesepakatan awal. Setelah didapat dua kandidat sisa yang berseteru dapat digunakan metode lain untuk menentukan satu pemenangnya.
Cara gambreng mirip dengan suit tetapi dapat dilakukan oleh tiga orang atau lebih. Gambreng hanya ada dua pilihan yaitu memilih tebakan telapak tangan menghadap ke bawah atau menghadap ke atas. Sebelumnya ditentukan terlebih dahulu pemenangnya apakah pihak yang lebih banyak tebakannya sama dengan pihak lain atau yang lebih sedikit.
Setelah gambreng dilakukan maka akan terdapat pihak yang memilih telapak ke bawah dan ke atas. Selanjutnya sesuai dengan kesepakatan siapa yang menang, pemenangnya diputuskan. Pemenang bisa pihak yang lebih sedikit atau yang lebih banyak tebakannya keluar. Lalu yang kalah atau yang menang dikeluarkan dari gambreng sesuai kesepakatan awal. Begitu seterusnya hingga didapat dua pihak yang dinyatakan sebagai kandidat pemenang atau yang paling kalah / jaga lagi-lagi sesuai dengan kesepakatan awal.

4. Metode Lidi
Dengan Cara ini dapat dipilih beberapa pihak dari banyak pihak dengan masing-masing pihak memilih lidi-lidi yang berada di tangan seorang pihak yang jujur. Satu atau beberapa lidi diberi tanda atau dipatahkan sedikit sehingga menjadi berbeda dari lidi-lidi normal yang lain. Orang yang memegang lidi yang akan diambil masing-masing pihak memegang lidi dengan semua bagian atas yang nampak tampak sama dan serupa namun di bagian bawah yang tertutup telapak tangan ada satu atau lebih lidi yang ditandai. Si pemegang lidi mendapat lidi yang terakhir setelah semua pihak mengambil jatah 1 lidinya. Pihak yang mendapat lidi bertanda akan keluar sebagai yang terpilih baik untuk kalah maupun menang sesuai kesepakatan awal.

5. Cara Kartu
Kartu yang biasa digunakan adalah kartu remi dengan masing-masing pihak memilih kartu yang menghadap ke belakang dan telah dikocok atau terkocok dengan baik. Orang yang mendapatkan kartu yang tertinggi keluar sebagai pemenangnya.

6. Cara Dadu 6 (enam) Sisi
Mirip dengan tehnik kartu, tehnik ini menggunakan dadu di mana yang menjadi pemenang adalah yang mendapat angka dadu tertinggi. Setiap pihak melempar dadu secara bergiliran. Pihak-pihak yang mendapat nilai dadu yang sama dan sama-sama tertinggi dibanding pihak lain, dilakukan tanding ulang.

7. Teknik Voting
Voting adalah memilih pemenang dari kandidat-kandidat yang ada oleh orang-orang yang memiliki hak ikut serta dalam voting. Yang memiliki hak suara voting memilih kandidat yang dijagokan, dan hasilnya dihitung. Kandidat yang mendapat suara voting tertinggi dialah yang layak manjadi pemenangnya. Contoh : pemilu, pilkada, memilih ketua kelas, dll.

8. Cara Undian
Seperti yang kita tahu, undian mirip dengan arisan ibu-ibu dengan mengocok nama-nama kandidat dan nama yang dikeluar setelah di dikocok adalah pemenangnya. Contoh : arisan, undian kartu pos, dan lain-lain.

Feb 9, 2009

CatatanPK dalam Graph

Barusan nemu situs lucu. Situs ini bisa menggambarkan direktori sebuah website dalam bentuk visual dan gambarnya seperti bunga.
Nah untuk CatatanPK, gambarnya seperti ini:



Kalau mau coba silakan ke situs ini : www.aharef.info

Feb 5, 2009

School of thought


Kemarin habis ikut kuliah Metode Penelitian, menurut D'Im "Kayak nonton Golden Ways".
Masa sih?? Hmm...tampaknya saya harus setuju karena setelah diberi mantra seperti itu, langsung rasa kantuk saya hilang seketika dan saya mulai enjoy dengan kuliah ini.

Ada satu hal bagus yang saya dapat dari kuliah ini dan ini bagus juga untuk disampaikan ke mereka yang sedang menjalani proses perkuliahan. Begini:

Dosen kami sedang menceritakan pengalamannya berbincang dengan salah seorang mahasiswa dan mahasiswa itu bertanya "Pak, kalau saya ambil jurusan ini, saya bisa kerja dimana?"
Saya pun juga seringkali mendapatkan pertanyaan semacam itu pada saat saya harus terlibat kepanitiaan seleksi mahasiswa baru dan berhadapan dengan calon mahasiswa. Jawaban saya pun jadi terkesan arogan "Wah, kalau itu kamu bisa kerja dimana aja, perusahaan mana sih yang nggak pake komputer??"

Memang benar siy, trend zaman sekarang yang namanya kuliah itu untuk bekerja. Jelas! Orang tua sudah investasi untuk keselamatan masa depan anaknya. Tapi masa iya seperti itu? Kalau kuliah untuk bekerja, ngapain juga repot2 kuliah? Banyak juga orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi tapi bisa menghasilkan uang, ratusan ribu, jutaan, miliaran bahkan triliunan!

Akhirnya saya mendapatkan jawaban yang ideal (menurut saya lho..). Bapak dosen tersebut menjawab demikian: "Kuliah itu school of thought kok.."
Maksudnya begini, kuliah itu menyekolahkan pikiran kita supaya kita mau berpikir. Kalau masuk kuliah dan targetnya adalah bekerja, maka kesempatan itu akan menjadi sempit. Lho kok bisa? Lha iya, karena mikirnya setelah lulus hanya kerja, kerja dan kerja.
Seharusnya, dengan kita bisa berpikir, kita bisa berkontribusi. Nah disini kuncinya! Kuliah itu harus bisa berkontribusi, untuk bisa berkontribusi ya harus mau berpikir!
Coba lihat foto di atas, mereka adalah orang-orang yang berkontribusi dan mereka mau berpikir meskipun beberapa diantara mereka tidak pernah merasakan kuliah.

Ada kasus nyata yang dialami oleh bapak dosen tersebut. Beliau ingat betul dengan mahasiswa yang pernah diajarnya. Mahasiswa itu selalu duduk paling depan di setiap kuliah dan aktif bertanya jika dia mentok atau memang merasa perlu untuk bertanya. Berarti mahasiswa ini mau menunjukkan keseriusan dia bahwa dia mau berpikir. Bapak dosen ini juga melakukan verifikasi dengan rekan sesama dosen yang juga mengajar mahasiswa ini, dan mereka juga mengalami hal yang sama.
Akhirnya mahasiswa tersebut lulus dengan IPK 4.00, fantastis!!
Mahasiswa ini mau dan bisa berkontribusi karena dia mau berpikir. Dengan berkontribusi, justru akan membuat kesempatan itu menjadi luas, pilihan menjadi semakin banyak dan tidak terkungkung dengan kata "kerja". Buktinya, hasil kontribusi mahasiswa fantastis ini bisa laku dijual tapi tidak mendapatkan uang. Mahasiswa ini berpikir bahwa uang itu memiliki satuan rupiah, sementara yang dia dapatkan adalah dollar! Ya iyalah...dollar itu bukan uang, tapi money!!

gambar dari linuxgreenhouse.org

Feb 4, 2009

Batik batik..

Beberapa waktu lalu, waktu batik mendadak kondang.. aku termasuk salah satu generasi muda *huuu, sok muda* yang seneng banget. Alesannya? Ga muluk2 n ga patriotik blas kok.

Seneng aja, di mana-mana nemu batik. Terutama di pusat-pusat belanja sandang tuh, berbagai macam batik dari berbagai merek dengan beragam motif dan kualitas tersedia. Tinggal pilih yg paling suka. Hohohoho..

Hari ini, dapet edaran kek gini:

Cenangnya, cenangnya.. Walaupun semester ini wajib 0 sks, mau ke kampus ah tiap Jumat. Hihihihi.

[GTR]
Nah gitu dong, meskipun kampus teknologi yang nuansanya teknik, ada baiknya dihiasi dengan suatu hal yang berbau estetika. Biar seimbang.. Salut!

Aku ikut ke kampus hari Jumat yaa...mau buka lapak!!
"Yang batik!! Yaaaangg baattiiikkk!!!"