Tanggal 17-19 Februari 2007 kemaren kami melakukan Road Trip To Yogyakarta, kota pelat "AB"
Ngapain sih pake acara Road Trip segala?? Weits..tunggu dulu...kami diundang oleh para sodara2 yang ada di Yogyakarta (eh...Wonosari..eh...Gunung Kidul...eh...sama ajah lah!!!) untuk menghadiri acara perayaan 25 tahun hidup membiara dari salah seorang saudara D'Im yang menjadi suster.
Kenapa begitu spesial?? Karena inilah bentuk penghargaan kami atas pengabdian hidupnya untuk menjadi pelayan Tuhan. Nggak banyak orang yang mau hidup membiara - yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk menjalani kehidupan total rohani - sementara kenikmatan duniawi di
zaman sekarang ini sungguh menggiurkan... Butuh orang2 yang bener TOUGH untuk menolak duniawi. (Anda sanggup??)
Back to Road Trip...
Kami berangkat hari Sabtu malem naik kereta Lodaya Malam yang berangkat jam 20.00 dari stasiun Bandung. Begitu nyampe stasiun, kami langsung menuju ke warung Hoka-Hoka Bento (maklum belum makan malam), tapi di deket warung itu ada counter Cup Corn, nah secara D'Im dan saya tentunya penikmat jagung entah rebus/bakar tentu saja tidak melewatkan counter mungil itu untuk sekedar membeli 2 cup jagung rebus manis hangat plus susu plus keju parut hmm....
Singkat cerita kami nyampe di kota pelat AB itu (malem mingguan di gerbong kereta di atas rel yang selalu menghasilkan bunyi "cetrek cetrek.."). Kami di jemput Mbak Wa (begitu kami memanggil adiknya D'Im yang punya nama aseli Lora)
Hari Pertama di Yogya diisi dengan istirahat sebentar di kosan Mbak Wa sekalian ngebenerin komputer Mbak Wa yang kena virus, kemudian dilanjut pergi ke rumah Bulik Dwi. Di rumah bulik inilah sebagai stasiun transit untuk bolak balik ke Wonosari GunKid (Gunung Kidul .red).
Begitu sampai di rumah bulik, suasana sudah ramai karena Bapak & Ibu (ortu D'Im) sudah ada disana n lagi bakar2 ayam untuk bekal ke Wonosari. Di sanalah aku dikenalkan ke saudara2 D'Im (ingat! First Image sangat penting!!), alhasil aku bisa kenalan sama sepupu D'Im yang katanya paling susah diajakin ngobrol (^_^)v
Tanggal 18 malemnya kami diajak ke Wonosari untuk menghadiri rapat panitia persiapan perayaan, wah semua keluarga dari seluruh penjuru negeri pada ngumpul, mulai dari yang sampun sepuh sampai yang anak2 tumplek blegh dan.....ruamee!! Bayangin aja, semua keluarga keturununan Trah Cokrosoewarno (kakek Buyut-nya D'Im) ngumpul semua, bener2 guyub and... I like this moment!
Meskipun malam itu dingin tapi tetap terasa hangat karena kehangatan suasana kekeluargaan yang begitu indah dan diselingi curhat2 keluarga dan guyonan2 yang mempererat silaturahmi.
Akhirnya rapat keluarga besar memutuskan untuk membuat kumpul2 keluarga ini menjadi sebuah paguyuban yang lebih bermanfaat untuk menolong keluarga2 yang masih membutuhkan bantuan, selain itu akan dilakukan pendataan keluarga supaya masing2 keluarga dapat memiliki informasi tentang sanak saudara secara lengkap dan tetap saling berkomunikasi.
Rencananya sih mo dibikinin web-nya sama D'Im...iya kan?? Biar bisa diakses dimanapun dan kapanpun to? (^_^)
Pulang dari Wonosari, kami sempat terjebak kemacetan yang cukup parah sehingga Bapak harus mengarahkan mobilnya masuk ke gang2 kecil.
Di perjalanan kami berencana untuk memberi kejutan untuk Bulik Suster, yaitu Suster Theresetta yang nanti malam pukul 00.00 wib akan merayakan ulang tahun. Nah setelah membicarakan beberapa alternatif akhirnya kami memutuskan untuk memberi mie godhok kesukaan Bulik Suster yang juga langganan Bulik Dwi. Akhirnya kami sampai juga di warung mie tersebut dan langsung pesan makanan, kebetulan sudah malam dan sudah agak sepi. Sambil menunggu mie "godhok" disajikan - kami berbincang dengan pemiliki warung sekaligus koki. Ternyata kemacetan yang barusan kami alami itu gara2 ada angin puting beliung, wah...Bulik langsung panik karena banyak kerabat beliau yang tinggal di lokasi kejadian, tapi untunglah semua baik2 saja.
Sesampainya di rumah, Ibu, Bulik Dwi dan Bapak segera menyerbu kamar Bulik Suster untuk beramai2 menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun lirih2 biar ga ganggu anggota keluarga yg lain yg sudah tidur, tapiiiiiiiiiiiii.....ternyata bukan tanggal 18 tapi tanggal 19!! Huahahahaha.....salah tanggal!! Entah gosip dari siapa tapi yang jelas malam itu seru banget!!
Ada hal positif yang didapat dari kejadian salah tanggal itu, yaitu Bulik2 pada bangun dan kami bisa berdoa malam bersama sekaligus mendoakan kerabat yang terkena musibah puting beliung. Sangat sejuk.......
O iya, upeti yang sudah dipersiapkan untuk ultah Bulik akhirnya berubah makna menjadi Sarapan pagi..(^_^)
Malam itu aku tidur sekamar sama Bapak, hehe sempet deg2an juga soalnya aku tidur ga ada jaim2nya hahaha...untungnya Bapak udah tidur duluan...aman...
Tanggal 19 pagi, hari yang sangat sibuk, bangun, mandi, sarapan nasi "magelangan" (nasi goreng dicampur mie) dan kami bisa berangkat tepat waktu yaitu pukul 09.00 wib supaya disana bisa melakukan persiapan lebih baik lagi.
Sesampainya disana, Bapak - Ibu n sodara2 yg lain langsung sibuk dengan kegiatan masing2, sementara aku - D'Im n dik Megan bengong dengan sukses... Sempet liat sungai yang dibangun sendiri oleh Eyang Cokro, maen lempar2an batu ke sungai, trus...tidur di mobil...zzzz..zz.z...
Begitu bangun (karena kepanasan, siang2 di dalem mobil gitu loh) kami memutuskan untuk makan siang di rumah sodara tapi ternyata Bapak datang n ngajakin makan di pendopo Panti Asuhan (ini tempat dilangsungkannya perayaan). Setelah selesai makan siang, aku-D'Im diminta untuk mendigitalkan hasil rapat sebelumnya yakni susunan pengurus Trah Cokrosoewarno pake leptopnya D'Im (difoto sama Ibu hihihi.....)
Selesai persiapan, kami pun istirahat di rumah Om Pri dengan menggelar karpet di lantai hmm...ditemani udara sejuk akhirnya kami tertidur...capek...
Aku terbangun karena di sampingku sudah ada keramaian kecil, ternyata sudah ada Ibu yang bercengkrama sama D'Im n Bapak hihihi.... Rupanya ada 1 hal yang hampir kami lupakan, yaitu nyekar ke makam Eyang, alhasil dalam waktu yang sudah mepet, kami beramai2 ke makam eyang naik mobil, ada 10 orang yang masuk mobil yang seharusnya berkapasitas normal 8 orang, kebayang deh semua penumpang di belakang ketekuk-tekuk gak ada yang nyaman hahaha...
Waktu sudah menunjukkan hampir pukul setengah 4 sore, padahal misa harus dimulai pukul 16.00 wib dan Bapak sebagai "pranoto coro" alias MC masih belum
mandi, nah lo..... Tapi karena kesigapan Bapak dan semua pihak, akhirnya acara bisa dimulai pukul 16.00 tepat! Dan gerimis pun turun....
Selama misa berlangsung ternyata hujan semakin deras, bahkan sampai acara berakhirpun hujan masih turun. Kasian para hadirin yang mendapatkan tempat duduk di pinggir tenda, meskipun kepala masih terlindungi, tapi cipratan air dari samping tenda membasahi pakaian 'pesta' mereka.
Meskipun diguyur hujan, tetapi acara tetap berlangsung dengan khidmat dan apik, semua pesan tersampaikan dengan baik dan acara kumpul keluarga juga terfasilitasi dengan baik.
Di acara tersebut diisi dengan persembahan ensambel suling dari anak2 panti asuhan Taman Bina Bangsa yang 95% adalah anak2 asal Timor Timur (namanya waktu itu), campur sari yang salah satu penyanyinya mirip dengan teman kantor D'Im yang inisialnya 'H' dan ada suguhan spontanitas dari keluarga yang menyanyikan lagu "Hello...Hello..." versi remix, Eyang Pri yang menyanyi langgam Jawa, Bapak yang nyanyi You Raise Me Up, Ibu yang menyanyi [lupa] dan ponakan-ponakan lucu yang menyanyikan lagu anak2.
Semua senang, semua gembira dan berkesan...
Sepulang dari acara itu, mendadak kami dikagetkan dengan lampu mobil Bapak yang tiba2 mati. Setelah diperiksa ternyata sekering lampu putus dan minta diganti, setelah semuanya dipasang ternyata masih belum bisa nyala, padahal jarak tempuh kami masih jauh lengkap dengan gelapnya malam, hujan yang tetap turun, dan kondisi jalan licin dan berkelok2 dengan lampu jalan tumbuh kurang rapat. Jadi Bapak mengandalkan garis pembatas yang ada di tengah2 jalan.
Untung di mobil tersedia lampu senter yang dapat beralih fungsi sebagai penerangan jalan, tentu saja harus dipegangin n diarahkan ke garis pembatas jalan. Pegel juga nahan senter segede itu.
Sampai di kota, penerangan jalan sudah membaik dan petugas senter pun bisa beristirahat, bahkan sampai terkantuk2 dan miring2 hampir nyenggol Bapak (^_^)
Sampai di rumah Bulik kami semua langsung istirahat dan memilih untuk segera tidur karena esok hari kami semua harus kembali ke habitat masing2.
Tanggal 20 pagi, kami semua bangun, mandi, sarapan dan mulai bersiap2 untuk menuju ke stasiun diantar Bapak dan sekalian membawa air mineral 6 karton untuk para korban puting beliung. Alhasil, karena ruangan mobil di penuhi 6 karton air, posisi duduk Ibu yang jadi korban, Ibu nggak bisa duduk normal dan terpaksa duduk di antara 2 jok tengah dan untungnya ada kaki D'Im yang bisa beralih fungsi untuk mijitin punggung Ibu.
Sebelum ke stasiun kami beli oleh secara kilat di pusat oleh2 Bakpia Patuk 75, untung ada Bulik Dwi jadinya ga pake muter2 nyariin tempat oleh2. Thx to Bulik.
Sampai di stasiun ternyata sudah ada Eyang Masiran sekeluarga dan Eyang Lis & Eyang Parera yang juga menuju ke Bandung. Sayangnya kami berbeda gerbong... Its okay yang penting kami merasa nyaman karena ada anggota keluarga yang juga ikut dalam perjalanan pulang kami.
Setelah berpamitan dengan keluarga yang ikut mengantarkan Eyang2, akhirnya kami pun berangkat ke Bandung. Selama perjalanan kami tetap sibuk membahas keluarga kami masing2 lengkap dengan
segala kebaikan dan keburukannya. Namanya juga keterbukaan, betul kan??
Now, here we are...Back to the real world, we have to face our duty and our journey of life to fulfil our dreams....
Thx God for the beautiful road trip and great experience with D'Im's family member. It was beautiful... Thx D'Im for letting me acompany you to experience that moment.
1 comment:
Whoehh.. panjang bener! Seharian ini nyelesein baca sampe ngantuk2. Hihihihi.. becanda lho mas..
"Butuh orang2 yang bener TOUGH untuk menolak duniawi. (Anda sanggup??)"
-> jadi pengen..
"Kami di jemput Mbak Wa (begitu kami memanggil adiknya D'Im yang punya nama aseli Lora)"
-> ama Rahma, temennya sejak SMU
"Begitu sampai di rumah bulik, suasana sudah ramai karena Bapak & Ibu (ortu D'Im) sudah ada disana n lagi bakar2 ayam untuk bekal ke Wonosari."
-> ralat dikit: bukan bpk ma ibu yg lg bakar2 ayam, tp om n bulik dwi.
"Rencananya sih mo dibikinin web-nya sama D'Im..."
-> Enak ajah! Kan m Gun yg usul.. Realisasiin dong! Ide hebat tanpa pelaksanaan kan percuma. Ya? ya? ya??
"kebayang deh semua penumpang di belakang ketekuk-tekuk gak ada yang nyaman hahaha..."
-> Wadhuh, aku nyaman tuh.. cm aroma gabungan 10 orang aja yg rada mengganggu.. huehehehehe..
"Eyang Pri yang menyanyi langgam Jawa, Bapak yang nyanyi You Raise Me Up, Ibu yang menyanyi [lupa] dan ponakan-ponakan lucu yang menyanyikan lagu anak2."
-> kok ada Eyang Pri?? Salah nama tuh.. Ibu nyanyi "Pertemuan", ponakan2 paling seru pas nyanyi "One and one.. I love my mom.. " Hehe..
"Thx D'Im for letting me acompany you to experience that moment."
-> Lah, harusnya kan aku yg say thanks.. Makasih ya mas, atas semua dukungan n penyertaan selama perjalanan dan menikmati liburan di sana sampe balik lagi ke Bandung. *kok mirip doa sih??*
Dengan mempertimbangkan berbagai revisi seperti tsb di atas, sidang memutuskan Anda dinyatakan lulus bersyarat dan harus memenuhi revisi maksimal sampai tanggal 28 Feb '07 atau keputusan sidang ini dicabut dan Anda harus melaksanakan sidang ulang.
Hihihihi.. udah ah. Kebanyakan nguji sidang ni kayaknya..
Post a Comment