CMMI (Capability Maturity Model Integration) adalah sebuah model yang dicetuskan oleh SEI (Software Engineering Institute), yang berfokus pada peningkatan kualitas proses dalam organisasi.
Sejak tahun 1991, Capability Maturity Models (CMMs) telah dibangun dan dikembangkan untuk berbagai disiplin ilmu, diantaranya adalah pada rekayasa sistem, rekayasa perangkat lunak, akuisisi perangkat lunak, manajemen dan pengembangan beban kerja, serta pengembangan produk dan proses yang terintegrasi. Model-model yang spesifik bagi setiap disiplin ini menyulitkan perusahaan karena perbedaan arsitektur, konten, dan pendekatan diantara model-model tersebut.
Proyek CMMI pada awalnya dilakukan untuk menyelesaikan masalah penggunaan berbagai CMM tersebut. Tiga model sumber yang digabungkan yaitu:
- CMM untuk Perangkat Lunak (SW-CMM) v2.0 draft C
- The Systems Engineering Capability Model (SECM)
- CMM untuk Pengembangan Produk secara Terintegrasi (IPD-CMM) v 0.98
Kombinasi ketiga model tersebut ke dalam kerangka pengembangan tunggal ditujukan bagi organisasi untuk melaksanakan pengembangan proses dalam lingkup enterprise.
Beberapa keuntungan penggunaan CMMI yaitu:
- CMMI menyediakan cakupan siklus hidup produk yang lebih detil daripada produk-produk pengembangan proses lainnya.
- Produk-produk CMMI memanfaatkan banyak pelajaran yang diperoleh pada fase pengembangan, perawatan, dan penggunaan model-model sumber.
- CMMI memberikan peluang untuk mengeliminasi ‘sumbu kompor’ dan batasan yang biasanya muncul di bagian-bagian yang berbeda dalam organisasi.
- CMMI memungkinkan pengguna memilih representasi model yang paling sesuai dengan sasaran-sasaran bisnisnya.
[Chrissis, Mary Beth. Mike Konrad, dan Sandy Shrum. (2003): CMMI: Guidelines for Process Integration and Product Improvement. Addison-Wesley.]