Daisypath Anniversary tickers

Jan 19, 2012

Puding roti choco chips

Belakangan ini, tiap malem punya 'waktu luang' setiap Ndis udah bobo dan ayahnya belum pulang.
Sambil nunggu ayah pulang, iseng2 nyobain masak buat cemilan malam ayah.
Kalau kemarin2 nyoba yang serba goreng/ kukus, tadi malem dengan restu ayah coba memberdayakan microwave yang lama nganggur di bawah meja.

Menu pertama yang jadi percobaan adalah puding roti choco chips.
Beberapa hari yang lalu udah pernah bikin versi kukusnya. Jadi penasaran, kayaknya kalo dipanggang bisa lebih cantik. Selain gampang, cepet dan enak, menu ini dipilih karena udah pernah bikin versi kukusnya, jadi udah kebayang hasil akhirnya. :D
Berikut ini resepnya, hasil kompilasi dari beberapa sumber:

Bahan:
  • 3 lembar roti tawar
  • 1 kotak/ 1 gelas susu UHT
  • 1 butir telur
  • choco chips secukupnya
  • gula pasir secukupnya
Cara memasak:
  1. Roti disobek-sobek kecil-kecil dan direndam susu.
  2. Kocok telur dan tambahkan gula pasir.
  3. Masukkan telur ke adonan roti susu, lalu aduk rata.
  4. Tambahkan choco chips. Bahan tambahan ini bisa diganti dengan meises, keju, kismis, atau apapun sesuai selera.
  5. Tuang ke cetakan, kira-kira 3/4 tinggi cetakan. Jangan terlalu penuh karena adonan akan mengembang selama dipanggang. Cetakan yang kupakai dari bahan alumunium foil dan berukuran kecil, disesuaikan dengan porsi nyemil biar nggak usah motong2. :)
  6. Panggang dalam microwave. Setting yang kupakai tadi malam adalah MEDIUM-LOW selama 15 menit dan MEDIUM selama 8 menit *ini coba2 sih*. Kalau dikukus, butuh waktu 30-40 menit sampai matang (tergantung ketebalan adonan). Cek apakah puding sudah matang, dengan menusukkan lidi/ tusuk gigi/ garpu. Kalau sudah tidak lengket, berarti sudah matang.
  7. Siap disajikan.
Resep di atas, jadinya 5 cup segede bolu kukus. Satu cup pertama sebagai percobaan, dan langsung habis sebelum 4 cup berikutnya matang. Hehe.
Buat yang pengen nyoba2 bikin cemilan, menu ini gampanggg banget. Buktinya aku yang ga bisa masak aja bisa bikin. :D

Jan 12, 2012

Perfect Details


Sejak dulu, hujan selalu jadi kejadian alam favoritku.
Datangnya air mampu meredakan gejolak panas dunia yang seringkali membakar emosi sepanjang hari.
Tetes-tetes yang menyentuh tanah jadi obat mujarab bagi tempat tumbuh yang gersang terpanggang matahari.
Suasana yang hiruk pikuk penuh orang berlalu lalang, saat datang hujan, langsung jadi lengang.
*hehe. ini sih karena orang2 jadi pada neduh*

Yang palinggg kusuka, adalah aroma tanah basah yang menyeruak terbawa angin saat hujan baru datang.
Hmmm.. aromanya tak pernah berubah, pesonanya tiada dua.

Siang ini, saat mulai penat dengan rutinitas di balik meja kerja, terbersit keinginan untuk melakukan pekerjaan asal selesai aja.
Boseeen, tiap selesai satu kerjaan langsung dateng kerjaan lainnya.
Baru muncul niat jelek itu, tiba-tiba hidung tersentuh aroma yang sangat kukenal itu.
Aroma tanah basah!

Tuhan nih.. yang super sibuk dan punya banyakkk sekali urusan setiap saat, tetep sempet tuh 'menyisipkan' aroma ini setiap kali hujan datang. Nggak pernah terlewat setitik detailpun dari setiap pekerjaan tangan-Nya.
Ampun deh, Tuhan.. aku kerja dengan serius deh, sampai detailnya.. :)

(gambar dari http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQWJRLC9WY61xgh5VxdeR4dnHBaOr9ctOyqO4tV2v1z2HaKtHL0IcWgdIB-Qw)

Jan 5, 2012

Self healing


Just met a good friend and asked to heal my self by doing these:
  1. Focus on yourself, be independent on others.
  2. Choose healthy ways to entertain yourself (through hobbies).
  3. Do physical exercises.
  4. Find some close friends to share moments.
Finally, I realize that they are really hard things to do, since my life been full of work and family matters.
I will try harder! :)

*gambar dari http://pusatmedis.com/wp-content/uploads/2008/12/self_healing2-300x244.jpg*