Daisypath Anniversary tickers

Mar 27, 2008

Blogger = Hacker ??

Barusan D'Ima ngasi link cybernews di Kompas, di sana ada berita yang membahas tentang rencana pemerintah untuk memblokir situs porno. Yang bikin menarik adalah isi dari berita tersebut yakni wawancara dengan "You-Know-Who".

Berikut kutipan pertama:
Menurut dia, ada dua cara untuk memblokir situs-situs porno itu, yakni secara teknis dan nonteknis.


Berikut kutipan kedua:
Untuk memblokir situs porno secara teknis, menurut dia pemerintah dapat menempuh dua metode atau dua sistem, yakni dari hulu dan hilir.

Berhubung saya ini orang teknik, sudah pasti membaca berita dari seorang pakar apalagi pakar telematika, sudah tentu akan berharap ada sesuatu yang menarik apalagi diawali dengan kalimat 'secara teknis'. Nah, berikut lanjutan dari kalimat kutipan di atas:

Di bagian hulu, kata dia, pemerintah harus memiliki kebijakan yang mewajibkan akses internet melalui satu provider resmi, dan harus dikenai pajak. "Dengan metode ini, kontrol dari pemerintah akan lebih mudah dilakukan, karena semua dapat terpantau," katanya. Melalui sistem tersebut, kata RoyMr.You-Know-Who, apabila ada pelanggaran dapat segera diketahui dan bisa segera diblokir.


(Niru gaya iklan Obsesi Sutradara) "Cut cut cut!! Mana teknisnyaaaaaa?????" sejak kapan kebijakan itu disebut teknis??? Oke, kita telan aja mentah-mentah istilah itu.
Entah pendekatan apa yang diambil olehnya, yang jelas buat saya sama sekali nggak masuk! Koneksi internet melalui satu provider?? WTF!?!? Jelas ini menimbulkan peluang monopoli, penyelenggara saluran telepon saja sudah tidak boleh monopoli, kok ini malah nyuruh-nyuruh monopoli... Yah mungkin ini kebijakan menurut pemikiran teknis beliau.
Ini baru bagian hulu, untuk bagian yang hilir isinya masih tetep ga ada unsur teknisknya, bahkan pada kalimat terakhir menurut saya menyinggung perasaan sebuah komunitas, bukan lagi perorangan tapi komunitas yang isinya adalah kumpulan individu, berikut kutipannya:

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa meski telah memiliki undang-undang, yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan ada perlawanan dari para ’blogger’ dan ’hacker’ yang biasanya akan mengganggu sistem pemblokiran tersebut.


Kalau boleh saya artikan pada kalimat ini, Mr.You-Know-Who menganggap blogger memiliki perilaku mengganggu seperti hacker, padahal hacker sendiri tidak semuanya mengganggu, seharusnya seorang pakar seperti Mr.You-Know-Who tahu bahwa ada istilah cracker.
Terlepas dari pemakaian istilah, yang menjadi pokok permasalahan utama adalah anggapan bahwa blogger itu bisa memberikan perlawanan yang mengganggu sistem pemblokiran!

Ada salah satu komentar yang bagus dari Sdr.Wayan:
wayan @ Rabu, 26 Maret 2008 | 13:18 WIB
Dalam artikel ini Roy Suryo menyama ratakan para blogger sebagai penjahat.Roy Suryo terbukti secara sah telah dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dari para blogger yang tidak ada hubungannya dengan kejahatan.Ini jelas-jelas melanggar pasal 3 UU ITE, yang telah berlaku.Oleh karena itu Roy Suryo Mr.You-Know-Who layak didenda 1 milyar.


Siapa setuju???

Mar 26, 2008

Mar 19, 2008

Terkunci Dua Kali!!

Hehehehe.. Siang ini, pas ibu2 di ruang kerja ini mau makan siang bersama, aku -yang lebih memilih blogging daripada lunch- dikunciin sendirian di dalam ruangan. Hik2.. tampaknya aku ga kelihatan :D karena posturku yg kecil tersembunyi di balik meja kerja dan komputerku.

Selang beberapa belas menit, seorang bapak dari ruang sebelah masuk ruangku dan memakai kamar mandi di dalam ruang ini. Trus, pas keluar, beliau kunci lagi pintu ruang ini. Hik2.. Hehehehe.. *sedih tapi geli*

-Maap, posting ga penting. Seneng aja sih, hari ini inet udah lancar kembali di kantor kami. Thanks to petugas2 jagoan..-

Mar 18, 2008

Analisis Performansi Metode NNGE pada Noise Domain

Metode NNGE (Nearest Neighbor with Generalized Exemplar) merupakan modifikasi dari metode NN yang membentuk hyperrectangle dari kumpulan node yang berada dalam kelas yang sama. Metode NN sendiri telah mengalami pengembangan menjadi k-NN dengan nilai k>1, yang telah terbukti dapat mengurangi pengaruh noise dengan memprediksi kelas dari instance berdasarkan nilai k tetangga terdekat.

Tugas akhir yang ditulis oleh Onasis dengan pembimbing Pak Dhinta dan saya ini mengangkat metode k-NNGE yang merupakan pengembangan dari NNGE untuk mengatasi pengaruh noise pada data.

Noise yang menjadi obyek pelengkap penelitian ini dapat dibedakan menjadi 3 macam: missing attribute, irrelevant attribute, dan outlier. NNGE terbukti dapat menangani pengaruh dari ketiga jenis noise tersebut, bahkan gabungannya. Data pengujian terdiri atas 7 macam:
1. data bersih,
2. data dengan missing attribute,
3. data dengan irrelevant attribute,
4. data dengan outlier,
5. data dengan missing attribute + outlier,
6. data dengan irrelevant attribute + outlier,
7. data dengan variasi prosentase outlier.

Pengujian dengan ketujuh macam data tersebut membuktikan bahwa k-NNGE dapat meningkatkan akurasi dari NNGE dalam noise domain, walaupun tidak sebaik peningkatan akurasi k-NN terhadap NN. Sayangnya hal ini harus dibayar dengan konsumsi waktu yang relatif lebih lama karena NNGE dan k-NNGE harus membangun model berupa hyperrectangle.

Mar 17, 2008

Deteksi Outlier Pada Categorical Data menggunakan LSA (Local Search Algorithm)

Outlier detection adalah sebuah sebuah task dalam data mining yang berupaya mengenali outlier dalam sekumpulan besar data. Outlier sendiri adalah sebuah titik data pada suatu basis data yang sangat berbeda dibandingkan dengan titik data pada basis data pada umumnya. Berbeda dengan sebagian task lain dalam data mining yang mengutamakan akurasi dari keseluruhan data (hingga tak jarang mengabaikan data yang frekuensinya kecil), outlier detection justru berusaha mengenalinya karena data tersebut mungkin memiliki informasi yang berharga.

Salah satu cara deteksi outlier dengan pendekatan data mining adalah dengan metode clustering. Clustering membagi data dalam kelompok2 dengan memaksimalkan kesamaan intra-class dan meminimalkan persamaan inter-class (hehe.. jadi inget, ini hampir jadi pertanyaan mematikan buat penulis 1 tugas akhir ini). Pada deteksi outlier dengan cara ini, sebuah titik data disebut outlier jika tidak memiliki kesamaan dengan data lain atau jika frekuensi data pada sebuah cluster sangat sedikit (dibanding cluster lain).

Kebanyakan penelitian tentang deteksi outlier menggunakan data numerik sebagai obyek pengujian, antara lain karena data jenis ini dapat mengalami perhitungan untuk menentukan jarak antar titik data. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Pamungkas dengan pembimbing Pak Kiki dan saya ini menerapkan deteksi outlier pada data kategoris (bukan berupa angka yang dapat dilakukan perhitungan) karena kebanyakan data yang ada justru kategoris.

LSA merupakan sebuah algoritma yang mampu melakukan clustering dengan baik pada data kategoris, dan penelitian ini (pengujian dilakukan pada parameter akurasi dan waktu terhadap peningkatan jumlah data dan jumlah outlier dalam data) menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan tersebut.

Mar 12, 2008

Selamat Ulang Tahun



Selamat ulang tahun buat m'Gun sayang..
Semoga panjang umur, sehat n sukses selalu.
Semoga segala doa dan usaha memperoleh berkat berlimpah dari Tuhan.
Semoga makin semangat dalam mengabdi Tuhan dan sesama.
Semoga makin dewasa, sayang pada kedua orang tua, keluarga dan aku..
:D


[Guntur]
Terima kasih D'Im ku...
Terima kasih doanya... n Terima kasih kuenya... hehehe...
Luv U...

Mar 6, 2008

SPPK Daerah Target Pemasaran dengan Metode SMARTER dan ORESTE

Judul lengkapnya sih:
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Daerah Target Pemasaran dengan Metode SMARTER dan ORESTE Berbasis Web (Studi Kasus : PT. Agra Guratama Raya Indonesia)

Tugas Akhir (TA) atas nama Siwi A. dengan pembimbing Pak Mahmud dan saya ini mengangkat kasus di sebuah perusahaan produksi mebel yang membutuhkan SPPK untuk penentuan target pemasarannya.

PT. AGRI yang bertempat di Jepara, Jawa Tengah ini telah menetapkan empat wilayah geografis yang menjadi target pemasaran yaitu :
- lokal (dalam kota Jepara),
- luar kota (kota-kota dalam wilayah Jawa Tengah),
- regional (kota-kota dalam lingkup negara Indonesia) dan
- internasional (ekspor)

Dari keempat wilayah geografis tersebut yang saat ini sering dibidik oleh PT.AGRI adalah pasar lokal dan luar kota. Sebelum SPPK ini dibuat, manajer pemasaran PT. AGRI harus berkutat dengan data yang cukup banyak setiap bulan untuk menentukan daerah target pemasaran perusahaan. Maka, hasil akhir TA ini sangat bermanfaat dan meringankan pekerjaan pihak2 terkait dalam pengambilan keputusan.

Mengenai metode yang diambil, SMARTER (Simple Multi-Attribute Rating Technique Exploiting Ranks) merupakan modifikasi dari metode SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique) yang diusulkan oleh Edwards dan Baron (1994), dimana kedua metode ini digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria dalam suatu pengambilan keputusan. Sedangkan Oreste merupakan metode yang dibangun sesuai untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya.
Gabungan SMARTER dan Oreste memungkinkan bobot ditentukan oleh metode SMARTER, yang kemudian akan menjadi inputan bagi Oreste dalam menentukan urutan alternatif terbaik.

Demam Multiply

Entah siapa yg mulai, hari ini ada heboh multiply di ruangan kami. Bu Hetti buka halaman baru, Bu Ade juga. Wah, makin banyak rumah yg bisa dikunjungi nih.. Asik2..

:)