Daisypath Anniversary tickers

Apr 17, 2009

Dari Femina Buat Pasangan Workaholic


Kemarin, pulang kuliah, lihat Femina baru dateng di meja ruang tamu. Ada judul yang menarik dan langsung deh, duduk trus baca bagian itu.

Judulnya: "Pasangan Workaholic Kerja Terus, Mesra Terus"
Isinya wawancara dengan 2 pasangan suami istri yang sama-sama workaholic. Di jaman yang serba cepat, serba praktis, serba realistis, serba gampang sekaligus serba susah ini, kondisi semacam itu mudah ditemukan di mana-mana. Hehe.. Maksudnya, banyak pasangan yang sama-sama bekerja. Walaupun sama2 sibuk kerja, mereka toh tetap bisa menjalin hubungan yang berkualitas. Masing-masing punya cara untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Mulai dari mengisi waktu singkat dengan hal-hal manis, sampai romantic escape ke luar pulau atau ke luar negeri. Mereka juga sepakat, workaholic mereka tuh karena belum ada anak dan harus berubah setelah ada anak nantinya.

Trus baca bagian lain: ramalan bintang.. hehe.. bukan berarti percaya ya, cuma buat lucu2an aja. Aku suka baca bagian ini karena ringan dan sering bikin 'bersyukur' (kalo ramalannya baik), dan bikin pengen buktiin bahwa dia salah (kalo ramalannya jelek). Menurut ramalan bintang: *kurang lebih* walaupun sibuk dengan pekerjaan, tapi keluarga selalu nomor satu.

Huhu. Bener banget. Tentang yg satu ini, aku juga pernah (sampe sekarang juga masih) heran melihat orang-orang yang menomorsatukan pekerjaan di atas segalanya. Sampe lupa makan, lupa tidur, lupa pulang cuma gara2 kerjaan. Apa-apaan tuh? Jangan salahin orang lain ya, kalau pas tiba2 inget pulang, anak-istri dan anggota keluarga yang lain udah ga ada di rumah. Hehe.
Ternyata.. setiap orang kan berbeda, punya pandangan, prinsip, gaya dan pendapat sendiri-sendiri. Ada yang berprinsip 'bekerja untuk hidup', ada juga sebaliknya 'hidup untuk bekerja'.

Yah, silakan aja sih.. Yang penting, harus seimbang dan jangan sampai ada yang dikorbankan. Cinta kerja.. bagus. Cinta keluarga.. bagus. Cinta makan, tidur, dll.. silakan. Cinta semuanya? Hebat!

*gambar dari arabicrecovery*




[GTR]
Bekerja untuk hidup itu penting, hidup untuk bekerja itu kurang lengkap. Untuk bisa hidup, memang salah satunya bisa ditopang dengan bekerja, tapi untuk mereka yang dapet warisan tujuh turunan apa iya perlu bekerja? (tergantung orangnya).
Kalau "hidup untuk bekerja", kok menurutku kurang lengkap aja, karena kalo hal itu diterapkan, bisa dipastikan bahwa hidupnya bakal nggak lengkap (menurutku lho..).
Tujuan hidup setiap orang beda-beda, tergantung cita-cita yang dia tempuh. Tapiii..setiap cita2 tetep harus direncanakan prosesnya, tentu saja dalam rangka mencapainya. Nah, di poin inilah yang sering jadi bahan pembicaraan. Yang bagus adalah yang seimbang, namun tidak semua orang bisa seimbang. Seimbang tidak selalu bisa dicapai dalam satu waktu, tapi bergantian, yaaa mirip grafik sinusoidal lah.
Kadang kita sibuk di bawah, kadang juga di tengah (seimbang), dan kadang juga kita terlalu sibuk di atas.
Yang penting adalah, bahwa harus dipastikan kalau kita masih punya keinginan untuk bisa seimbang, jadi dalam diri kita tetap punya kendali pada saat kita akan menghadapi kesibukan. Begitu keinginan untuk seimbang sudah tidak ada, maka SELAMAT! Anda murni workaholic and you need help, definitely.

Sampai saat ini aku masih bersyukur karena masih punya keinginan untuk seimbang, buktinya? Ya ini, masih sempet kasi komen di tengah2 kesibukan ngerjain tugas seperti "terkurung gunung seribuuu...air mengalir sampai jauuuhh...akhirnya ke lauutt..." kekekeke....

5 comments:

teman curhat online said...

halo, salam kenal ya :D

gue juga baca tuh kemaren bareng cewek gue.

Gue sendiri kayanya udah mulai masuk zona workaholic, tapi gue demen banget sama kerjaan gue. Gimana donk? hahhaha

rheef said...

kl begitu bisa disimpulkan sebagai...tinggal manajemen waktu en yg terutama manahemen fikiran yak -sotoy : ON- :p

whew...skarang keliatan banget workaholic nya...kl dulu, dalam sak wulan, bs dpt banyak post..sekarang cm 1 post perbulan...itu pun cm dari 'satu pihak' :D

Angelina PK said...

@teman curhat online:
Salam kenal. Suka baca femina juga ya? Hehe.
Menurutku sih, cinta kerja ga harus jd workaholic. Pas kerja cinta kerja, di rumah cinta rumah, di kampus (kalau kuliah), cinta kuliah, dst. kan bisa tuh..

@rheef
Yup yup, manajemen waktu d pikiran, dan itu susahh banget.
Iya tuh, PK cowok udah menunjukkan tanda2 workaholic, mirip gambar yg di posting ini (tahap awal...). Kekekeke.

wahyu85 said...

kalo yg masih jomblo gimana?

Anonymous said...

@wahyu85
hmm.. buat yang jomblo ya?
sepertinya bisa baca http://catatanpk.blogspot.com/2007/08/workaholic.html

hehe..