Daisypath Anniversary tickers

Oct 28, 2012

Tentang Bermaafan

Mumpung sedang dalam masa lebaran [Idul Adha], dan gara2 kemarin seharian BB error, saya jadi punya bahan renungan pribadi dan ingin berbagi. :)
Nggak berat kok, temanya adalah tentang "bermaafan".

Siapa sih diantara kita yang tidak pernah berbuat salah? Siapa dari kita yang tidak pernah merasa sangat bersalah karena kesalahan kita melukai hati orang laini? Siapa dari kita yang tidak ingin dimaafkan saat bersalah?
Sebaliknya, tidak pernahkah kita terluka karena kesalahan orang lain? Tidak pernahkah kita merasa sangat sulit untuk memaafkan orang yang melukai hati kita? Tidak pernahkah kita merasa tersiksa karena ingin memaafkan orang yang menyakiti kita?

Rasanya, semua orang pernah mengalaminya. Sebagai pihak yang bersalah, maupun pihak yang terluka karena kesalahan orang lain. Sebagai pihak yang meminta maaf, maupun pihak yang dimintai maaf. Sebagai pihak yang sangat ingin dimaafkan, maupun pihak yang sangat ingin memaafkan.

Minta maaf atau tidak [sebagai pihak yang bersalah], serta memaafkan atau tidak [sebagai pihak yang terluka karena kesalahan orang lain], memang sungguh-sungguh keputusan pribadi yang tidak dapat diganggu gugat. Tidak pernah bisa kita memaksa seseorang untuk meminta maaf, apalagi untuk memaafkan. Kalaupun terjadi karena paksaan, percuma juga, batinnya tidak juga nyaman.

Meminta maaf, hendaknya berangkat dari kesadaran diri atas kesalahan yang telah dilakukan. Selanjutnya, menyadari bahwa kesalahan itu melukai [hati] orang lain. Jika setelah itu timbul keinginan dalam diri untuk memperbaiki keadaan, saat itulah permintaan maaf perlu dilantunkan.
Memaafkan, hendaknya berawal dari kesadaran bahwa setiap orang pernah berbuat salah. Meskipun demikian, setiap orang juga punya kemampuan untuk memperbaiki diri. Jika setelah itu timbul kerelaan untuk melupakan luka batin yang dirasakan demi perbaikan masa depan, saat itulah kerelaan untuk memaafkan perlu disampaikan.

Nah, setelah bermaafan.. what's next? Mestinya sih, masing2 pribadi punya bekal yang lebih kuat untuk menciptakan suasana hidup yang lebih damai, indah, tenang dan saling memberikan rasa nyaman. Tanpa rasa bersalah yang menumbuhkan rendah diri, dan dengan menumbuhkan kepercayaan tanpa rasa tinggi hati.

Yuk, saling bermaafan..agar hati lapang, senyum cemerlang, langkah ringan dan hidup nyaman. :)

(gambar diambil dari: http://handofgod.com.au/attachments/Image/forgiveness.jpg)

2 comments:

GST Impact Analysis said...

I certainly agree to some points that you have discussed on this post. I appreciate that you have shared some reliable tips on this review.

Learn Digital Marketing said...

Awesome work.Just wanted to drop a comment and say I am new to your blog and really like what I am reading.Thanks for the share