Daisypath Anniversary tickers

Apr 14, 2008

Atas Nama Cinta

Berikut adl penggalan refren sebuah lagu yg dipopulerkan Rosa:
Atas nama Cinta
Hati ini tak mungkin terbagi
Sampai nanti bila aku mati
Cinta ini hanya untuk Engkau
Atas nama Cinta
Kurelakan jalanku merana
Asal Engkau akhirnya denganku
Kubersumpah atas nama Cinta


Tenang.. saya tidak sedang melankolis dan tidak akan menulis tentang M'Gun ataupun pria lain. Kalau Anda perhatikan lebih teliti, syair lagu di atas sedikit berbeda literally dengan lirik aslinya. Cinta yg saya maksud di sini adalah cinta yang berbeda, yang lebih agung dan abadi, sumber segala cinta yang ada di bumi ini.

Beberapa hari ini saya sering merenung. Saat berangkat pagi sekali untuk mengajar di salah satu tempat saya mengajar, saat malem2 terpaksa ke kampus lagi gara2 ada berkas tertinggal atau demi membalas email mhs yg minta bimbingan darurat, saat seluruh badan pegel2 menjelang tidur malem. Ngapain coba, nyiksa diri gitu?

Masa cuma karena duit?
Masa cuma ngisi waktu luang?
Masa karena tuntutan atasan?
Masa demi gengsi?

Semakin sering merenung, semakin saya menyadari bahwa ada alasan lain yang lebih dahsyat mulia dari semua itu. Semua yg saya lakukan itu adalah cara saya untuk mensyukuri kepercayaan atasan terhadap kemampuan kerja saya, keyakinan mhs pada keberadaan saya, restu dan bimbingan orang tua sejak masa kecil saya, dan cinta Tuhan pada saya. Pekerjaan dan setiap usaha saya memenuhi tugas merupakan cara saya membalas 'cinta' atasan, rekan kerja, mahasiswa, orang tua mahasiswa (secara tidak langsung), orang tua dan adik2 saya, dan cinta Tuhan.

Sekarang saya tahu, mengapa M'Gun dan semua orang lain mau bekerja sedemikian keras (yg sebelumnya selalu saya sebut maniak kerja), mengapa seorang ibu mau mengelola bengkel ban kecil2an (yg biasanya dilakukan oleh seorang pria), juga mengapa seorang wanita muda mau membanting tulang walau hampir seluruh penghasilannya justru dinikmati orang lain.

Sekarang saya tahu dan yakin, saya akan terus hidup dan berkarya atas nama Cinta Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin.

6 comments:

tomfreakz said...

Yeaaw dear.. live your life for God!!

Gw juga pernah merasakan hal yang serupa menurut versi gw sendiri.


Amen...
God Bless

Anonymous said...

Setuju Tomz!
Hanya yg abadi yg layak diandalkan dalam hidup ini.
Amin..

Guntur said...

Tidak ada yang percuma dalam hidup ini, tinggal bagaimana cara ktia masing-masing memaknainya. Mau positif (seperti posting ini) atau mau negatif? Terserah Anda.
Saran: ambil contoh yang positif ya..

tomfreakz said...

tapi kadang kita butuh tau negatif, agar kita tau apakah yang kita lakukan adalah positif..

Disitulah enaknya....
God still give us choice...
may, should, could, might..

Not MUST

Anonymous said...

Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.

Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.

Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan.


by : wong ndeso

Anonymous said...

@tomfreakz: yups. positif ga akan disebut gitu kl ga ada negatif, kan?

@wong ndeso: thanx for comment sekaligus curhat-nya. hihihi.. *itu curhat kan ya?*