Daisypath Anniversary tickers

May 21, 2008

Pengalaman dan Tips ikut TPA


17 Mei 2008 kemaren saya dan d'ima akhirnya mencicipi yang namanya Test Potensi Akademik yang diadakan oleh Bappenas. Tujuannya cuma satu yaitu memenuhi satu dari dua syarat untuk ikut program magister ITB, syarat yang lainnya adalah EPT (English Proficiency Test) yang ternyata bentuk soalnya sedikit berbeda dengan TOEFL.

Tes ini dilaksanakan pagi hari dimulai jam 8 pagi, pada surat pemberitahuannya dianjurkan untuk datang pukul 7 pagi dan kami coba ikuti anjurannya. Benar saja, datang jam 7 pagi banyak sekali keuntungannya : lahan parkir masih kosong, menuju ke ruang ujian bisa rada nyantai, bisa lihat2 lingkungan (nyari toilet), waktu untuk mencari tempat duduk lebih leluasa (secara ruangannya besar dan kursinya banyak), bisa lebih lama menenangkan diri dan berusaha untuk nyaman dengan lingkungan yang ada, plus kalo misalnya nggak sempat sarapan bisa sarapan dulu karena tes ini akan berlangsung selama 3 jam, seperti kata pepatah "Logika tidak akan berjalan tanpa Logistik".

Kira-kira setelah semua peserta hadir, para pengawas ujian akan berkumpul untuk melakukan briefing. Tepat pukul 08.15 para pengawas ujian sudah menempatkan diri di pos masing-masing dan pemimpin ujian mulai menjelaskan tata aturan pelaksanaan ujian.
Ternyata soal ujian dan lembar ujian disimpan dalam sebuah koper besar yang disegel dan kuncinya juga disimpan dalam amplop tertutup yang disegel juga. Untuk membukanya harus disaksikan oleh pengawas ujian setempat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan soal ujian dan juga untuk menegaskan bahwa dalam pelaksanaan TPA ini petugas tidak bisa membantu jika ada soal tes yang kurang jelas, dengan kata lain tidak ada ralat dan kerjakan apa adanya, disini petugas hanya membantu distribusi berkas ujian dan melayani berkas ujian yang cacat produksi.

Tepat pukul 08.38 tes dimulai. Sub test yang pertama menguji kemampuan verbal. Yang dimaksud verbal disini adalah wawasan/kekayaan kosa kata dan pemahaman. Kalau pengen sukses di sub test ini harus banyak2 baca koran dan buku2 pengetahuan umum, sukur2 bisa hafal Kamus Besar Bahasa Indonesia (^_^)v
Di sub tes ini pun akan menguji kemampuan baca seseorang. Ada bagian dimana kita diberikan bacaan yang cukup panjang dan akan diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan itu. Kalau Anda punya kemampuan membaca cepat, akan sangat menguntungkan.

Sub test yang kedua adalah menguji kemampuan numerik ato istilahnya number. Di sub test ini akan diberikan berbagai macam soal matematika mulai dari yang sekedar menjumlah, mengurangi, mengalikan, membagi, pangkat, akar kuadrat, dll. Memang siy operasi matematikanya gampang tapi angkanya yang bikin orang bisa langsung putus asa. Bagaimana tidak, tiba2 soal pertama kira-kira seperti ini:

87,5% x 1/7 = ?

Nah gimana nggak mau putus asa orang angkanya udah koma2 n pecahan gitu... Eit tunggu dulu, coba perhatikan angkanya sekali lagi.. 87,5% itu sama dengan 7/8 jadi kalau dikalikan 1/7 ya gampang...

Sub test ketiga adalah menguji kemampuan logika, baik dalam bentuk matematis maupun dalam bentuk kalimat (premis umum, premis khusus, kesimpulan). Di sub test ini juga terdapat soal yang menguji kemampuan pandang ruang. Soalnya berupa gambar 3 dimensi berbentuk dadu yang setiap sisinya terdapat gambar / corak tertentu, kemudian kita diminta untuk memilih salah satu dari 5 gambar yang merupakan hasil rotasi dari gambar soal.

Berikut tips untuk sukses mengikuti TPA:
1. Banyak latihan soal dari buku2 yang membahas khusus tentang TPA
2. Persiapkan alat tulis (pensil 2B, rautan, penghapus, alas)
3. Istirahat cukup dan jaga kesehatan
4. Bangun pagi dan usahakan sarapan dulu
5. Tetap tenang dan kerjakan soal-soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu, ini serius, kecuali anda memang diberi karunia jenius oleh Yang Maha Kuasa

Semoga TPA kali ini lulus.... AMIN!

Gambar diambil dari sini.

2 comments:

why said...

kok mirip psikotes yg sering aku ikutin yah? dadu2 itu favoritku, he3...

Guntur said...

@why
yup betul, psikotest itu ada sub test tentang potensi akademik juga.
Tapi kalo yg TPA ini bener2 ngetes potensi akademiknya