Daisypath Anniversary tickers

Feb 22, 2008

English Proficiency Test (EPT)

EPT, itu singkatan dari judul posting kali ini dan juga akan dibahas perbedaan antara EPT dan TOEFL.
Hari ini pukul 08.00, aku barengan sama D'im punya agenda tes EPT di ITB. Dua minggu sebelumnya kami sudah mendaftar di UPT Bahasa ITB dengan persyaratan untuk mendaftar cukup sederhana, yaitu membayar Rp 55.000,-, fotokopi KTP 1 lembar, dan pas foto ukuran 3x4.
Pagi ini pukul 07.15 kami berangkat dengan diiringi suasana yang syahdu, langit mendung, gerimis yang cukup rapat sehingga kami terpaksa memakai jas hujan. Pukul 07.50 kami sampai dan langsung menuju tempat pendaftaran untuk menanyakan ruang ujian yang ternyata ada di lantai bawah.
Ruang ujian kami ada di ruang A. Aku duduk di booth no.13, sementara D'Im duduk di booth no.11 (sengaja dilewatin satu nomor niy sama petugas pendaftarannya...). Pukul 8 lewat akhirnya tes dimulai. Sekedar informasi, kami baru pertama kalinya mengikuti tes EPT ini. Kalau tes TOEFL mah...udah sering bahkan kami punya trik mengerjakan yang sama. Nah, tes berbahasa inggris yang satu ini memang jadi (setahu saya) standar baru untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris seseorang. Tujuan kami mengikuti tes ini memang untuk melengkapi persyaratan dalam mendaftar kuliah S2 di ITB.
Karena EPT ini baru pertama kali kami ikuti, tentunya kami mencari informasi tentang bagaimana tes ini dilaksanakan, tapi setelah mencari kesana kemari ternyata informasi yang kami dapat sangat sedikit. Kami tetap saja tidak mendapatkan bayangan begaimana bentuk ujiannya nanti, apakah tes tertulis, multiple choice ataukah lisan? Karena di dalam jadwal pelaksanaan tes ini hanya berlangsung selama 1 jam alias 60 menit.
Begitu tes ini dimulai kami diberikan penjelasan oleh panitia bahwa EPT akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) section:
- Section 1 : Listening
- Section 2 : Structure
- Section 3 : Reading and Vocabulary
dan semuanya multiple choice
Lahh?? Kok sama aja kayak TOEFL??
Iya betul, memang sama section-sectionnya tapi ada yang berbeda yakni jumlah soal dan waktu pelaksanaannya (masa siy cuma itu bedanya?).

Mari kita bahas lebih dalam...

Section 1 - Listening
Terdiri dari 20 (dua puluh) soal, dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 25 menit, disini memakai istilah 'kurang lebih' karena menggunakan media yang recorded (rekaman).
Kalau listening TOEFL, soal diperdengarkan dalam bentuk conversation antara dua orang dan berdurasi pendek. Nah, kalau EPT, soal diperdengarkan dalam bentuk penjelasan oleh seseorang (bisa cowok atau cewek). Jadi disini kita diminta untuk mendengarkan sebuah penjelasan tentang suatu hal yang spesifik (mirip dosen yang lagi memberi kuliah) dan durasinya cukup panjang kurang lebih 2-3 menit. Bisa jadi hal yang dibahas tentang biologi, chemical, politik atau penjelasan tentang bagaimana melakukan registrasi untuk masuk ke asrama dan lain sebagainya. Dalam satu penjelasan akan diberikan 2-4 pertanyaan yang mengacu pada penjelasan itu, jadi disini kita dituntut untuk betul-betul paham dengan penjelasan yang disampaikan. Seru kan???
Disini kami mengalami kesulitan karena kami susah sekali berkonsentrasi, apalagi kalau suara yang muncul adalah suara pria yang berkesan 'tebel' dan 'nge-bass', bener-bener susah untuk dicerna lagi ngomong apa karena pronounciation-nya ga jelas. Soal yang diberikan pun ada yang tidak tersurat, jadi untuk bisa menjawabnya kita harus menyimpulkan dulu penjelasan tadi.

Section 2 - Structure
Terdiri dari 25 (dua puluh lima) soal multiple choice, dilaksanakan dalam waktu 20 menit saja, jadi waktu untuk mengerjakan satu soal tidak sampai 1 menit.
Pada TOEFL, ada bentuk soal yang hanya mencari pada bagian kalimat yang mana yang structure-nya salah. Pada EPT, semua soalnya mengisi bagian yang kosong atau melengkapi kalimat. Yang membuat EPT lebih susah (menurut saya) karena bagian yang kosong itu harus diisi mulai dari bentuk yang sederhana sampai yang kompleks. Yang sederhana siy paling cuma mengisi 'a', 'is', atau verbs bentuk I, II, III. Kalau yang kompleks, kita disuruh untuk mengisi kalimat, jadi pilihannya adalah bentuk-bentuk kalimat dengan structure yang berbeda-beda tapi basic noun dan verb-nya sama. Jadi kita harus memikirkan seluruh komponen structure yang lengkap karena hampir semua jawabannya betul! Pusing deh..sumpah!

Section 3 - Reading and Vocabulary
Terdiri dari 30 (tiga puluh) soal multiple choice, dilaksanakan dalam waktu 25 menit saja, jadi waktu untuk mengerjakan satu soal tidak sampai semenit juga!
Disini kami benar-benar dikejar waktu, gimana nggak stress baru ngerjain kira-kira 10 soal tiba-tiba diumumkan kalau waktu tinggal 10 menit lagi??!!
Di section ini diberikan 3 (tiga) buah bacaan yang (menurut saya) semuanya panjang-panjang. Pada halaman contoh diberikan bacaan yang tidak lebih dari 10 baris, nah disoal yang muncul malah lebih dari 20 baris! Kancrut dah ah....!
Biasanya kalau mengerjakan TOEFL saya punya trik untuk langsung membaca soalnya dan mencari jawabannya di bacaan. Untuk bacaan yang pertama saya menerapkan trik serupa tapi gagal karena ternyata jawaban dari pertanyaan yang muncul harus dipikirin dulu alias diolah dulu baru bisa jawab. Soal yang muncul kebanyakan diawali dengan 'Why' yang artinya 'kenapa' nah ini kan pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan 1 atau 2 kata. Benar saja, jawaban yang tersedia di multiple choice itu tidak jawaban pendek tapi panjang alias satu kalimat! Pantesan susah kalo mau menerapkan trik yang pertama. Akhirnya di bacaan kedua saya ubah triknya, yaitu dengan trik yang sudah seharusnya dilakukan yaitu membaca dan memahami dulu semuanya secara lengkap, baru deh jawab soal. Dengan cara seperti ini ternyata (menurut saya lagi) dirasa lebih mudah dalam menjawab soal. Jadi kunci sukses di section ketiga ini adalah kecepatan membaca dan memahami bacaan dalam bahasa inggris.

Kesimpulan (lagi-lagi menurut saya):
EPT benar-benar menguji kemampuan berbahasa inggris lebih komprehensif.

[IMA]
Setuju.. Pusingnya blm ilang ni, sampai jam segini!
Mas, mas.. daftar lagi yuk, buat EPT berikutnya..
Tp kali ini belajar dulu ya.. Hehehehe.

10 comments:

tomfreakz said...

ngambil S2 yang mana om?
gw kemarin sempet kepikiran juga tu yang gratisan...

Guntur said...

S2 yang itu tuh tom... *yang mana ya?*

Jujur, masih bingung mo milih yg mana kekekeke...
Makanya sekarang-sekarang ini cuman nglengkapin persyaratannya aja.

why said...

Wow, tampak menantang ya... kalo mau daftar lagi ikutan dooooonk, buat nambah pengelaman doang sih, he3... belum ada duit buat nerusin S2, padahal sih pengen juga, hix3...

Guntur said...

Menantang banget Yu! Latihan-latihan untuk persiapan TOEFL ternyata ga cukup untuk ikut EPT ini, harus ada tambahan latihan lagi, yang kepikiran siy ditambah latihan baca artikel / literatur untuk melatih pemahaman.
Kayaknya mau daftar lagi deh, abis ga yakin juga ama hasil yg kemaren n_n

Indra Diky said...

wah thx banget udha sharing. lagi butuh yang beginian nih. Ternyata selain TOEFL, iBT, IEltS, ada lagi EPT. byk bgt

Guntur said...

Yap, sama-sama.
Maklum siy, negara kita kan nggak pakai English as first language, jadi ya harus tabah menghadapi cobaan tes-tes macem ini.
Hiks...

ipit said...

EPT ... ?? Wait For Me... ( Halah, apa coba .. ) pengumuman..pengumuman .. aku juga ikutan EPT bareng mas Gun dan mba Ima, datang telat + langsung listening .. wahh .. kacau Su Racau deh .. mana harus atur pernafasan dulu. Saran .. Kalo ada tes .. apapun itu , jangan pernah datang telat. Kalo daftar, ikutan lagi juga ah .. ntar qt bareng lagi ya waktunya

Guntur said...

Yup, persiapan harus oke!
Jangan lupa mandi, sarapan n berdoa dulu sebelum berangkat, o iya tanda bukti keikutsertaan juga jangan sampai ketinggalan.
Sampai disana siapin alat tulis: pensil 2B dan penghapus.
Berdoa lagi sebelum mengerjakan supaya lebih tenang dan fokus.

Ayo siapa niy yang mo nemenin Ipit!?

Tiopan Parulian said...

terima kasih mas, atas pengalaman mas saya jadi lebih siap mental

Unknown said...

Boleh nisa bantu untuk test Toefl di LPIA Cab Buaran... harga sy kasih 600.000 dengan pendaftaran 100.000 sms/wa 089646319924