Daisypath Anniversary tickers

Jul 8, 2007

Jadi orang Ndeso ~ Thanks to Flexi

Sekarang saya sedang berada di rumah orang tua saya yang letaknya sangat jauh dari kota, alias di desa, istilahnya para Tukulers : 'ndeso' - 'katro'
Yah ternyata jadi orang ndeso begini sungguh nyaman dan seru terutama bagi orang seperti saya yang sudah lama hidup di hingar bingarnya kota, berkutat dengan pekerjaan yang menyita pikiran dan mental, polusi, macet, dll.
Nyaman karena disini jauh dari kebisingan, pagi hari yang terdengar hanya suara kicauan burung dan suara dedaunan dari pohon yang diterpa angin. Belum lagi udaranya yang sungguh sejuk dan puas bisa bernafas disini, ga perlu takut tiba2 mencium bau knalpot sialan yang mengeluarkan asap hitam. Malam harinya gelap dan hanya diterangi bulan, bintang, dan beberapa lampu badai berbahan bakar minyak tanah. Listrik sudah masuk sih, tapi di rumah ini listriknya masih numpang ke rumah tetangga yang jaraknya 40 meter lebih dan dayanya 450 watt. Berhubung masih numpang ya harus tahu diri dong, kami hanya menyalakan 3 lampu saja dari total 6 lampu (tidak termasuk lampu senter), kalau ingin menyalakan satu lampu lagi (bukan lampu senter) ya harus memadamkan satu lampu yang masih menyala, soalnya pernah sekali waktu dicoba 6 lampu dinyalakan semua dan tiba2 semua padam...listrik anjlok dengan sukses. Untung malam ini saya pakai laptop dan baterai sudah di-charge penuh tadi siang, jadi tidak menambah beban lagi.
Pemandangan pagi sampai siang disini didominasi warna hijau sebuah warna yang akan menyita perhatian orang-orang chlorophilian (begitu teman saya menyebut orang yang suka warna hijau). Ada jurang, lembah, bukit, gunung, sawah, pohon besar, aneka macam burung warna warni dan beberapa ekor tupai yang sesekali lewat di halaman rumah. Pemandangan malam jauh lebih indah karena penerangan sangat minim, jadi saya bisa melihat bintang lebih jelas dan seolah-olah menjadi lebih dekat dengan langit. Bintang yang selama di kota tidak dapat terlihat karena bersaing dengan cahaya lampu, akhirnya bisa saya lihat disini. Sampai-sampai saya menggelar tikar di halaman depan rumah dan berbaring supaya lebih 'mak nyus' untuk menikmati langit yang penuh bintang. Nyamuk?? Kan ada AU*AN! Gitu aja kok repot!
Mayoritas penduduk disini memiliki mata pencaharian bertani, berkebun dan beternak. kehidupan sosial disini sungguh nyaman, setiap orang yang kebetulan berpapasan dengan saya di depan rumah pasti melempar senyum. Saya tidak tahu apakah mereka senyum untuk menyampaikan keramahan atau mereka senyum karena mereka menahan geli karena melihat saya yang sedang terheran-heran melihat bunglon berubah warna?
Orang yang terheran-heran melihat kehidupan kota disebut 'ndeso' atau 'katro', bagaimana kalau kebalikannya? Saya mengusulkan 'ndose' atau 'kotra' untuk menyebut orang yang terheran-heran melihat kehidupan pedesaan.

Sebelum berangkat ke rumah ini saya sudah berpikir bakalan susah berselancar di internet, dimana kegiatan ini buat saya sudah merupakan kegiatan rutin, belum sampai addict harus setiap hari sih, cukup lah disetarakan dengan ngupil (lho??), coba saja tidak ngupil selama 3 hari atau 1 minggu, pasti tidak betah.
Sesampainya saya di rumah ini ternyata orang tua saya menggunakan terminal telepon cdma portable yang terdapat konektor serial sebagai koneksi data. Fiuhh...untungnya kedua orang tua saya sudah 'melek' teknologi, mereka mengerti kalau anaknya suka banget ngupil eh...surfing di internet. Untungnya lagi, di tempat yang ndeso begini sudah terjangkau sinyal Flexi, nah...jadi deh saya surfing dan posting blog ini.
Cukup beli kabel data USB to Serial full duplex, saya bisa menghubungkan terminal portable ke laptop tentunya dengan sedikit setting disana-sini sediit, akhirnya abrakadabra...Dialling #777 (ini koneksi menggunakan telkomnet@flexi), Verifying username and password... ... ... ... Authenticated. Cling!!

Saya jadi ingat dengan orang-orang Texas di Amrik sana, kondisi mereka tidak jauh beda dengan masyarakat desa ini: peternak, petani (kalau di Amrik petani gandum), jauh dari kota, dll tapi mereka bisa mendapatkan koneksi internet dan bisa mengakses informasi lebih cepat. Disini, saya merasa seperti orang Texas, saya tinggal di desa dan jauh dari kota tetapi masih bisa menggunakan internet dan cukup cepat juga lho. Untuk ini saya mengucapkan Thanks to Flexi.
Biarin katro yang penting melek teknologi, daripada kotra tapi gaptek... jadinya 10 kuadrat...cepek deeehh!!

5 comments:

Anonymous said...

Brur, dadi wong 'ndeso' yoo.... :)
Persis kayak dulu gw pernah tinggal di 'dusun' daerah Watu Gamping, Sleman Ngayogyakarta Ngadiningrat....
Penerangan pake petromaks, mo mandi harus nimba dulu dari sumur, sekeliling masih banyak sawah, jalanan gak rame jd boro-boro macet tp banyak 'eek'-nya kebo or sapi, kl dah jam 6 sore serasa kayak diplanet 'Mars'... sepii buangeet ( untung loh, situ masih dapat 'koneksi'... ).
Jadi.... have nice days yaa..., hi..hi..hi..
..

Guntur said...

Iya niy, mana seminggu penuh lagi.. Tapi untungnya kerjaan ada di kota jadi masih mendingan lah ada peradaban.
Sekarang ini pun saya dapat koneksi dari wi-fi 'bocor', jadi bisa ngenet gratis.

Angelina PK said...

Hihihihi..
Seminggu aja..
Lagian, kl "dlm pelukan orang tua" mah ga penting ada di mana, kan??
Semangat ya mas..
:)

rheef said...

whualah...fantesan dr kmaren nyari2 mp3 player :D..ternyata dadi wong ndeso toh...kebayang dh seminggu ditempat seperti itu, udah gitu kerjaannya cm ngupil doang lagi hehehe :p...

kl aku di tempat seperti itu syeh.......yuk mari, apalagi kl ad sungai nya...mmaaaauuuu..jd inget masa lalu, mandi disungai berair jernih, lebar, dan dalam...wes pokoke mak nyus lah

why said...

jadi pengen pulang, hix3...

-komengakpenting.com-