Akhirnyaaa sekarang saya ikut2an jualan pulsa voucherless atau lebih dikenal dengan pulsa elektronik (^_^)v
Bukan apa-apa sih, yang penting bisa bermanfaat buat orang2 di sekitar saya terutama yang lagi butuh pulsa (tapi ga punya duit cash).
Keuntungan? Yaaa lumayanlah sedikit-sedikit yang penting lama-lama menjadi bukit (amiiin..).
Ide ini baru kepikiran setelah Lora (adiknya D'Im yg lagi kuliah di UGM) ikut bergabung bisnis ini di Yogyakarta. Setiap kali kami butuh pulsa, kami cukup kirim sms untuk diisikan pulsa dan bayar setelah kami sempat ke atm (itupun kalo inget or diingetin).
Kemudian saya mulai cari informasi tentang bisnis ini via internet. Mulai dari yang resmi diadakan oleh operator (M-Kios, M-Tronik, dll) dimana masing-masing transaksi hanya bisa dilakukan menggunakan chip / kartu tertentu, hingga yang diselenggarakan secara independen oleh orang-orang yang cerdas karena berhasil menggabungkan semua transaksi pulsa hanya dengan 1 chip yaitu nomor si agen penjual itu sendiri.
Jadi inget kalimat yang ditulis sama Om Robert T Kiyosaki di buku Cashflow Quadrant, beliau menganjurkan supaya kita harus pintar mengatur keuangan kita, di buku ini ditunjukkan bahwa kadang-kadang kita tidak tahu bahwa uang yang kita belanjakan justru menjadi 'kewajiban' bukan 'investasi'. Yang dimaksud 'kewajiban' disini alah dimana kita harus mengeluarkan dana khusus untuk keberlangsungan barang yang kita beli, misalnya handphone, kita harus mengeluarkan uang untuk beli pulsa, ganti casing, beli pelindung handphone, anti-gores, tas handphone, kabel data (untungnya akhir2 ini sudah termasuk bundle penjualan), dan lain sebagainya. Untuk 'investasi' adalah barang yang kita beli justru mendatangkan uang, misalnya pengusaha angkot, dia beli mobil yang digunakan untuk bisnis, meskipun dia mengeluarkan uang untuk BBM dan perawatan/perbaikan tapi pengeluaran tersebut bisa ditutupi dengan pendapatan.
Setelah aku bergabung dalam bisnis ini baru kepikiran kalo ternyata handphone bisa dijadikan 'investasi'. Kenapa? Komunikasi di negara kita ini masih akan terus berkembang, orang yang punya ponsel akan semakin banyak dan pastinya butuh pulsa supaya ponselnya bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Orang Indonesia masih banyak yang berpikiran ekonomis sehingga memilih kartu prabayar yang tidak bisa lepas dari voucher pulsa.
Jadi...menurutku bisnis ini akan memiliki life cycle yang panjang.
Mau bergabung? Jangan buru2, berhubung penyelenggara bisnis ini sudah mulai marak, mari kita lihat bagaimana tips untuk memilih penyelenggara yang benar2 terpercaya dan menguntungkan tentunya.
1. Cari penyelenggara yang bisa memberi harga reseller termurah supaya meskipun kita jual lebih rendah dari harga pasar, kita masih bisa untung.
2. Cari penyelenggara yang menerapkan sistem bisnis yang mudah yaitu: daftar, setor deposit, mulai jualan. Simple! Memang banyak penyelenggara yang membuat bisnis ini dengan model MLM, tidak apa-apa yang penting simple dan bisa langsung jualan.
3. Cari penyelenggara yang menyediakan nomor akses menggunakan short number alias hanya menggunakan 4 digit nomor akses. Biasanya penyelenggara yang mampu membeli short number adalah penyelenggara yang cukup bonafit, tapi biasanya mereka tidak bisa memberi harga reseller yang murah. Bisnis yang saya ikuti ini juga tidak menggunakan short number karena pilihan saya adalah harga reseller yang paling murah hehehe.
Yah, mungkin itu dulu yang bisa saya bagikan buat Anda sekalian semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment